SOKOGURU, ACEH BESAR – Di balik riuhnya ombak Pantai Lhoknga dan kemegahan Pantai Lampuuk, tersimpan sebuah destinasi tersembunyi yang belum banyak terjamah wisatawan.
Namanya Tebing Pucuk Krueng, sebuah tempat yang memadukan keindahan alam, ketenangan, dan tantangan bagi para pencinta petualangan.
Perjalanan tim sokoguru.id menuju Tebing Pucuk Krueng dimulai dari Desa Mon Ikeun, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar.
Baca Juga:
Jalannya masih berupa tanah merah, berkelok di antara pepohonan dan semak belukar. Hanya sepeda motor atau mobil tinggi yang bisa melewatinya.
Namun begitu sampai di lokasi, semua rasa lelah langsung sirna. Di hadapan mata terbentang tebing batu alami setinggi hampir 10 meter, berdiri gagah mengapit aliran sungai jernih berwarna hijau kebiruan.
Suara gemericik air dan kicau burung menciptakan harmoni alam yang jarang ditemukan di tempat lain.
Baca Juga:

Keindahan dan Bahaya yang Berdampingan
Daya tarik utama Pucuk Krueng ada pada tebing cadas dan batu karang di sekitarnya.
Permukaannya tajam dan keras, hasil pahatan alam selama ratusan tahun.
Banyak wisatawan datang hanya untuk menikmati keindahan batuan dan memotret keeksotisan alamnya.
Namun di balik keindahan itu, tersimpan sisi berbahaya. Beberapa waktu lalu, seorang pemuda sempat terjebak di atas tebing setinggi 9 meter karena takut melompat ke air. Tim SAR Aceh pun dikerahkan untuk mengevakuasinya.
Kejadian itu menjadi peringatan bahwa Pucuk Krueng bukan sekadar tempat wisata, melainkan ruang alam yang harus dihormati.
“Alam di sini masih liar dan harus dijaga. Pengunjung harus berhati-hati, terutama saat berada di tebing atau batu licin,” kata Ridwan warga setempat, mengingatkan.

Panorama Alam yang Memikat Jiwa
Dari puncak tebing, pemandangan terbentang luar biasa. Di bawahnya, sungai berkelok membelah rimbun pepohonan, sementara di kejauhan, laut biru Lhoknga tampak berkilau.
Saat matahari mulai tenggelam, cahaya keemasan menari di permukaan air, menciptakan suasana magis yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Pucuk Krueng menjadi tempat yang ideal bagi siapa pun yang ingin menemukan ketenangan, menjauh dari keramaian kota, atau sekadar menyatu dengan keheningan alam Aceh yang masih murni.

Petualangan yang Layak Dicoba
Untuk mencapai lokasi ini, pengunjung disarankan membawa perbekalan sendiri, mengenakan sepatu yang kuat, serta menghindari datang saat musim hujan karena jalan menuju lokasi cukup licin.
Meski belum dikelola secara komersial, Pucuk Krueng telah menjadi simbol petualangan baru bagi pecinta alam dan fotografer lokal.
“Kalau mau lihat Aceh dari sisi lain, datanglah ke sini. Alamnya murni, tebingnya luar biasa,” tambah Ridwan sambil tersenyum.
Tebing yang Menyimpan Cerita
Lebih dari sekadar batu dan air, Tebing Pucuk Krueng adalah penjaga waktu — saksi bisu keteguhan alam Aceh yang terus hidup berdampingan dengan manusia.
Di sinilah alam berbicara lewat sunyi, mengajarkan keseimbangan antara keberanian dan kehati-hatian.
Dan ketika langkah kembali menuruni jalan setapak menuju desa, suara air sungai masih terdengar lirih — seolah memanggil untuk kembali suatu hari nanti, menjejak sunyi di tebing yang sama.
Info Lokasi:
Nama: Tebing Pucuk Krueng
Lokasi: Desa Mon Ikeun, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar
Jarak dari Banda Aceh: ± 45 menit perjalanan darat
Tiket masuk: Gratis
Fasilitas: Belum dikelola secara resmi, disarankan membawa bekal dan air minum sendiri. (*)