Kuliner

Memasak Ketupat Empuk Saat Lebaran, Sejarah dan Makna Ketupat

Makna silaturahmi dan menjaga ibadah dalam filosofi ketupat menjadi nilai luhur budaya Indonesia. Hingga saat ini, semua tradisi memakan ketupat tetap dipertahankan saat Lebaran untuk menjaga silaturahmi di antara para muslim.

By Sokoguru  | Rauf Muhammad  | Sokoguru.Id
31 Maret 2023
Penjual Ketupat Lebaran. Dok. Detik

sokoguru.id – Ketupat hampir selalu ada dalam masakan setiap daerah di Indonesia. Di Jawa Barat, misalnya, ada Kupat Tahu; di Padang ada Ketupat Sayur; di Cibinong ada Laksa, di Cirebon ada Doclang; bahkan ketupat biasa disajikan dengan sate dan gado-gado. Ketupat sudah jadi makanan sehari-hari warga Indonesia.

Namun mengapa ketupat selalu identik dengan Lebaran? Ketupat wajib hadir untuk menemani opor ayam, sambal goreng kentang, dan rendang. Rasanya Lebaran kurang afdol jika belum makan ketupat.

Ketupat Sudah Ditemukan Sejak Abad ke-15

Budaya makan ketupat saat Lebaran dimulai sejak masa pemerintahan Demak yang dipimpin Raden Patah abad ke-15. H. J. de Graaf, sejarawan asal Belanda, menduga bahwa kulit ketupat yang terbuat dari janur berfungsi untuk menunjukkan identitas budaya pesisir Jawa.

Kerajaan Demak saat itu didukung oleh Walisongo untuk menyebarkan Islam ke pedalaman. Sunan Kalijaga memperkenalkan ketupat yang sudah dikenal sebelumnya oleh masyarakat. Perayaan ketupat ini diangkat dari tradisi pemujaan Dewi Sri dan digelar pada 8 Syawal, setelah enam hari puasa Syawal.

Dalam praktiknya, Dewi Sri tidak lagi disembah, tapi direpresentasikan dalam bentuk ketupat sebagai ucapan syukur kepada Tuhan. Ketupat pun didefinisikan sebagai kalimat permohonan maaf. Kata “ketupat” diambil dari kata “kupat”, yang dimaknai ngaku lepat: mengakui kesalahan.

Makna Silaturahmi dalam Filosofi Ketupat

Ketupat memiliki makna filosofis dari setiap bahan yang digunakan. “Janur” yang digunakan sebagai bungkus ketupat dimaknai sebagai jatining nur: hati nurani. Sementara itu, beras yang dimasukkan ke dalam anyaman janur tersebut digambarkan sebagai nafsu duniawi. Artinya, ketupat melambangkan nafsu duniawi yang dibungkus hati nurani.

Bentuk ketupat yang menyerupai persegi pun memiliki maknanya sendiri. Filosofi dari bentuk ketupat adalah kiblat papat limo pancer. Papat dimaknai sebagai empat arah mata angin. Sementara itu limo pancer dimaknai sebagai satu arah (kiblat). Sehingga ketupat memiliki makna ke mana pun menghadap, jangan pernah lupakan salat.

Sementara itu, rumitnya anyaman janur melambangkan rumitnya masyarakat Jawa pada zaman dahulu. Pada zaman itu, kelas sosial yang terpaut jauh menyulitkan silaturahmi satu sama lain. Anyaman ketupat memiliki makna untuk melangsungkan silaturahmi kepada semuanya, tanpa memandang kelas sosial yang ada.

Makna silaturahmi dan menjaga ibadah dalam filosofi ketupat menjadi nilai luhur budaya Indonesia. Hingga saat ini, semua tradisi memakan ketupat tetap dipertahankan saat Lebaran untuk menjaga silaturahmi di antara para muslim.