Kuliner

Kemeriahan Syukuran Toko Baru Seroja Bake

Syukuran Toko Baru Seroja digelar pada Minggu (28/8). bertempat di Jl. Cihapit no. 21, Kota Bandung, Acara yang dibuka sejak pukul 17.00 WIB, tetapi pengunjung yang antusias sudah tak sabar menunggu bahkan dari sebelum acara berlangsung.

By Sokoguru  | Rafqi Sadikin  | Sokoguru.Id
31 Agustus 2022
Fazha Chu dan Anne Mutiara, Owner Seroja Bakery dalam postingan instagram

Syukuran Toko Baru Seroja digelar pada Minggu (28/8). bertempat di Jl. Cihapit no. 21, Kota Bandung, Acara yang dibuka sejak pukul 17.00 WIB, tetapi pengunjung yang antusias sudah tak sabar menunggu bahkan dari sebelum acara berlangsung.

Toko Baru Seroja ini bukan berarti pindah tempat, Toko Baru Seroja ini bisa kita maknai sebagai babak baru dari toko roti ini. Semula, Seroja Bake menggunakan sistem reservasi bagi pelanggannya. Hal itu disebabkan ruang yang belum memadai untuk pengunjung datang sekaligus di waktu yang bersamaan.

Toko Baru Seroja ini membuka ruang di lantai dua Cihapit 21. Sehingga mulai dari sekarang, pengunjung bisa datang langsung ke Seroja Bake tanpa reservasi terlebih dahulu.

Menggandeng berbagai toko roti dan penganan favorit, syukuran ini digelar dengan meriah dan penuh kegembiraan.

Seroja dimulai dengan riset dalam adopsi penggunaan tepung lokal di industry roti Indonesia. Ternyata dari sana, banyak pihak yang mendukung misi dari Seroja ini. Juga dengan pengunjung yang antusias mulai dari keunikan menu sampai ke gagasannya.

Adaptasi budaya tradisional dalam balutan toko roti modern yang akan menjadi role model dalam industri pastry di Indonesia.

Sudah sejak tahun 2019 Seroja Bake berdiri. Diinisiasi oleh dua pemuda, Fazha Chu dan Anne Mutiara, berbekal dari pengalaman masa kecilnya di bakery kemudian dipadukan dengan ilmu supply chain dan ekonomi dari Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (ITB).

Seroja Bake dengan slogannya, bakery with mission melihat permasalahan bahwa industry bakery di Indonesia sangat bergantung kepada bahan baku impor. “Kami meriset dulu, bahwa banyak potensi bahan baku khas Indonesia yang bisa dioptimalkan. Dari olahan ini, ternyata disambut baik oleh konsumen, bahkan bukan roti saja.” Jelas Anne Mutiara saat Tim Sokoguru mewawancarinya pada Minggu, (28/8).

Kesadaran ini adalah misi dari Seroja, tak hanya dalam menu, dalam perkembangannya, Seroja juga bermitra dengan Kampung Adat Cirendeu, Cimahi sebagai sumber bahan baku singkong. Tak hanya itu, keseluruhan menu yang ada di Seroja menggunakan produk lokal seperti yang ditunjukan dalam website-nya.

Dikutip dari feastin.id, dalam peluncuran zine Seroja, dalam artikel Naga dan Terigu dijelaskan bahwa 68% volume olahan roti di Indonesia berasal dari UKM, sehingga perubahan ada di para UKM ini. Seroja memperkenalkan yang sebut sebagai Indonesian style bakery. Dalam zine, inipun dipaparkan bahwa Indonesia mengimpor hingga 11 juta ton terigu. Apabila 3% dari angka impor itu dialokasikan ke penggunaan tepung sagu, maka angkanya senilai dengan produksi sagu Indonesia.

Bandung memang terkenal sebagai kota bakery, tetapi mayoritas hadir dengan konsep lama. Seroja hadir dengan pendekatan kontemporer dalam olahan penganannya, seperti menu Pavlova, Quichie, Tart Singkong.

Dengan misinya yang kuat dan pendekatan kontemporer kepada penganannya, Seroja Bake menjadi harapan baru industri bakery lokal yang dikelola anak muda, dan penuh kesadaran akan pentingnya produk lokal untuk Berjaya.

Dengan toko baru ini, pengunjung tak lagi harus reservasi tempat, pengunjung bisa langsung mengunjungi bakery ini setiap hari pada 07.00 WIB - 21.00 WIB. Untuk menikmati berbagai menu yang tersedia denga kisaran harga Rp 18.000 hingga Rp. 40.000.