SIAPA menyangka, daun anggur yang biasanya hanya diabaikan setelah proses pemangkasan, bisa diolah menjadi aneka camilan yang menggugah selera?
Di tangan kreatif Erwin Setiawan, daun anggur berubah menjadi keripik renyah, kerupuk gurih, hingga sistik dan dimsum yang memikat lidah.
Erwin, pemilik usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bernama “Kriuk!” (Keripik Daun Anggur), memulai usahanya di Kelurahan Mengger, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung, sejak tahun 2019.
Baca juga: Es Krim Tunggal Hadir Beri Sensasi Berbeda bagi Pecinta Kuliner di Bandung
Berawal dari hobi memasak, ia menemukan potensi tersembunyi dari daun anggur yang selama ini tidak dimanfaatkan.
Foto: Pemkot Bandung
"Ternyata lumayan juga antusias dari rekan-rekan saya. Lalu saya coba kembangkan lagi, akhirnya sampai sekarang pasarnya sudah lumayan banyak, sampai ke mancanegara," kata Erwin saat ditemui di rumah produksinya beberapa waktu lalu.
Dari Daun Anggur Jadi Camilan yang Populer
Proses pembuatan keripik daun anggur ini terbilang sederhana.
Pertama, daun anggur direndam sebanyak tiga kali dengan air bersih, kemudian satu kali dengan air yang dicampur garam krosok untuk menghilangkan kotoran dan rasa pahit.
Baca juga: ‘Gang Selera’, Surga Kuliner di Gang Sempit, Kota Bandung
Setelah itu, daun-daun tersebut dicelupkan ke dalam adonan yang terdiri dari tepung tapioka, tepung beras, telur, dan kaldu jamur sebelum digoreng hingga kering.
Erwin menggunakan mesin spinner berkapasitas 5 kg untuk mengurangi kadar air dan minyak, menjaga keripik tetap renyah.
Erwin memproduksi keripik daun anggur dalam berbagai varian rasa, termasuk orisinal, pedas, balado, dan keju manis.
Setiap harinya, ia mampu menghasilkan hampir 2.000 pcs keripik yang laris di pasaran.
Bahan baku daun anggur diperoleh dari daerah Jawa Barat, khususnya dari warga di Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung, yang semakin banyak membudidayakan anggur.
Inovasi Tanpa Henti
Tak hanya keripik, Erwin juga mengembangkan produk lain berbahan dasar daun anggur, seperti kerupuk, sistik, pangsit, dimsum, hingga dendeng.
Ia menjual kerupuk daun anggur seharga Rp15.000 per 100 gram, keripik Rp13.500 per 70 gram, dan sistik Rp11.000 per 80 gram.
Baca juga: Jus Gaban: Surganya Pecinta Jus di Kota Bandung
"Saya buka lagi produk baru, yaitu kerupuk. Ternyata kerupuk yang sekarang lagi naik," ujar Erwin sebagaimana dilansir situs Pemkot Bandung, Kamis (8/8).
Kesuksesan Erwin tak hanya terbatas di dalam negeri. Olahan daun anggurnya kini sudah merambah pasar internasional, diekspor ke berbagai negara seperti Jepang, China, dan Jerman.
Inovasi yang tak biasa ini menunjukkan bahwa kreativitas dan ketekunan dapat mengubah bahan sederhana menjadi produk yang bernilai tinggi di pasar global.
Di tengah kesibukan mengelola usahanya, Erwin terus mencari cara untuk meningkatkan kualitas dan variasi produknya.
Ia berharap inovasi dari daun anggur ini dapat menginspirasi orang lain untuk melihat potensi tersembunyi dalam bahan-bahan yang sering diabaikan, menciptakan peluang usaha baru yang berkelanjutan dan mendukung ekonomi lokal.
Erwin Setiawan, dengan “Kriuk!”, telah membuktikan bahwa dengan sedikit kreativitas dan ketekunan, daun anggur yang mungkin dianggap tak berharga dapat diubah menjadi camilan lezat yang mendunia. (SG-2)