Kuliner

Dari Buah Aren, Hingga Kolang-Kaling: Begini Proses Pembuatan Buah Khas Ramadhan

Tak mudah! Beginilah proses panjang pengolahan buah kolang kaling

By Sokoguru  | Salsabilla Ramadhanty  | Sokoguru.Id
12 April 2022

Sokoguru.id – Kolang kaling adalah salah satu kudapan khas berbuka puasa yang menjadi kegemaran banyak orang. Kolang kaling dapat dikenali dari bentuknya lonjong. Dari warnanya, klang-kaling cenderung berwarna putih transparan dengan tekstur buahnya yang kenyal serta empuk. Rasa kolang kaling cenderung hambar saat dimakan. Ternyata, terdapat proses Panjang membuat kolang-kaling, lho.

Sepertinya belum banyak orang mengetahui asal mula kolang kaling berasal. Kolang kaling terbuat dari buah aren (Arenga pinnata). Untuk mendapatkan daging buah kolang kaling, ada proses panjang yang tidak mudah dilalui.

Mengolah biji buah aren menjadi kolang kaling membutuhkan serangkaian proses. Mulanya, buah aren dipetik dari pohonnya. Biasanya, buah aren berada pada tangkai pohonnya. Bua aren yang diambil untuk diproses menjadi kolang kaling, hanyalah buah yang setengah matang.

Buah aren yang sudah dipetik, kemudian dilepaskan dari tangkainya. Setelah itu, buah aren yang sudah terlepas dari tangkai, dibakar hingga kulitnya hangus. Atau, jika tak dilakukan proses pembakaran, buah aren juga dapat direbus selama setengah jam.

Tujuan dari proses itu ialah untuk menghilangkan getah yang melekat pada buah aren. Karena getah biuah aren akan menimbulkan rasa gatal jika bersentuhan dengan permukaan kulit secara langsung.

Buah aren yang sudah melalui proses pembakaran atau perebusan, kemudian didinginkan. Setelah buah aren tersebut dingin, dibelah lalu diambil daging buahnya. Buah yang diambil tersebut, ialah kolang kaling.

Buah kolang kaling yang bentuknya bulat lonjong itu, lalu dipipihkan dengan menggunakan palu kayu satu per satu. Setelahnya, kolang kaling yang sudah pipih tersebut direndam dengan air selama kurang lebih 2-3 hari. Tujuannya agar buah kolang kaling bersih dan dagingnya lebih kenyal.

Pada saat bulan Ramadhan, pesanan kolang kaling meningkat drastis. Bahkan distribusi kolang kaling ke pasar-pasar membludak. Hal itu membuat perngarajin kolang kaling diuntungkan.

Selain itu, banyak orang memburu kolang kaling, karena buah dari pohon aren ini, cocok dibuat sajian apa saja saat berbuka puasa maupun santapan etika lebaran nanti. Tak aneh, permintaan pasar yang tinggi, membuat kesistensi kolang kaling melejit.