SEBANYAK 25 peserta berasal dari ekosistem textile fashion yang direkomendasi Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (Jateng) mengikuti pelatihan Desain Fesyen Borobudur.
Pelatihan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) guna mendukung pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur yang merupakan kawasan wisata bertaraf internasional.
“Kualitas SDM para pelaku UMKM perlu dioptimalkan melalui pelatihan-pelatihan,” ujar Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Jawa Tengah Eddy S. Bramiyanto, saat membuka Pelatihan Desain Fashion Borobudur, di Balai Latihan Koperasi UKM Provinsi Jawa Tengah, Senin (22/1), seperti dilansir dinkop-umkm.jatengprov.go.id.
Pelatihan yang berlangsung 22 - 27 Januari 2024 itu itu diselenggarakan oleh Dinas Koperasi UKM Provinsi Jawa Tengah bersinergi dengan Sampoerna untuk Indonesia dan Wastra Batik.
Selain Kepala Dinas Eddy S. Bramiyanto, hadir pula Dwi Silo Raharjo selaku Kepala Balai Pelatihan Koperasi UKM Provinsi Jawa Tengah, Yusa Bramidha selaku Sub Koordinator Seksi Penyelenggara Balatkop UKM, Atik Puji Rahayu selaku Perencana Ahli Pertama Bappeda dan Litbangda Kab. Magelang, dan Lisa Fitria dari IFC selaku Instruktur Pelatihan Desain Fashion Borobudur.
“Tingkatkan keahlian, kreativitas, dan inovasi sehingga fesyen di Kabupaten Magelang akan terbentuk ekosistem dan dapat menjadi icon Borobudur yang dilirik oleh wisatawan mancanegara serta dunia,” pesan Bram.
Pelatihan tersebut merupakan salah satu upaya menangani permasalah produk textile fashion dari hulu ke hilir sehingga pelaku usaha fesyen di Kawasan Borobudur dapat menciptakan busana fesyen berbahan batik khas Borobudur yang nyaman, elegan, dan berkualitas dengan segmentasi wisatawan lokal dan mancanegara. (SG-1)