Soko Kreatif

Pelaku UMKM Belajar Jurnalistik Bareng Sokoguru di Rumah BUMN

Dalam skema kolaborasi Pentahelix untuk pengembangan UMKM, media massa menjadi ruang penting bagi UMKM untuk memanjakan produknya. Rumah BUMN menggelar pelatihan jurnalistik dengan menghadirkan narasumber dari Sokoguru.

By Fajar Ramadan  | Sokoguru.Id
05 Januari 2024

LANGIT agak mendung ketika saya memasuki halaman Rumah BUMN. Satu-dua pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berdatangan dan memilih tempat duduk paling nyaman untuk menyimak pelatihan jurnalistik yang digelar Sokoguru dan Rumah BUMN, di Rumah BUMN, Bandung, Kamis (4/1). 

Meski hujan mulai turun, ruangan pelatihan perlahan dipenuhi peserta. Sebanyak 30 pelaku UMKM hadir dalam kegiatan tersebut. Kegiatan pelatihan ini merupakan bagian dari pertemuan rutin yang digelar oleh Rumah BUMN setiap minggunya. 

Mula-mula pelatihan dibuka pewara dengan mengajak peserta untuk melakukan yel-yel Rumah BUMN untuk membakar semangat mereka. Tak disangka ruang pertemuan yang kecil ini, mampu menampung antusiasme yang besar para peserta. Hangat.

Pelatihan ini merupakan upaya mewujudkan salah satu bagian kolaborasi pentahelix untuk mendorong UMKM naik kelas, yakni memberi informasi terkait pentingnya media massa bagi UMKM serta mendorong pelaku UMKM dapat membuat pers rilis dan feature untuk menunjang promosi produk mereka.  

Dalam pematerian jurnalistik ini, Pemimpin Redaksi Sokoguru.id, Rosmery Christina Sihombing memberikan materi dengan tajuk Pentingnya Jurnalistik untuk UMKM. Suasana makin khidmat ketika pematerian berlangsung. 

“Kemampuan jurnalistik ini penting dimiliki pelaku UMKM agar mampu memberikan nilai lebih ketika memasarkan produk. Minimal ketika membuat cerita saat memposting produk, kita bisa menulis caption dengan cara soft selling, sehingga dapat menimbulkan kedekatan brand kita dengan calon pembeli,” ujarnya. 

Lebih lanjut, ia memaparkan terdapat tiga jenis tujuan berita yang dapat dimuat di media massa, yakni berita fakta, Public Relation (PR), dan Sales. Berita fakta merupakan jenis berita yang fungsinya untuk mengabarkan suatu peristiwa-peristiwa faktual yang terjadi. PR merupakan berita yang berfungsi sebagai pembangun citra yang baik, relasi publik terkait peristiwa yang dilaksanakan oleh lembaga atau brand tertentu. Sales adalah berita yang ditujukan sebagai iklan dari produk tertentu (advertorial). 

Tak lupa dalam pematerian ini, dijelaskan juga dasar-dasar jurnalistik seperti konsep 5W + 1H, informasi produk tidak boleh membohongi konsumen dan harus berbasis data hasil penelitian. 

Khusus untuk pemasaran produk, pemateri memberikan kiat menarik yang pernah dilakukan salah satu brand susu kambing. 

“Ada satu contoh menarik yang dilakukan sebuah brand susu. Dalam tulisan itu informasi yang diberikan sangat ilmiah terkait penyakit radang sendi. Misalnya, soal gejala penyakit, penyebab dan terapinya.Namun, ketika memasuki kiat-kiat untuk menyembuhkan penyakit  tersebut, brand itu menjadi salah satu yang direkomendasikan, karena mengandung zat bermanfaat buat kesehatan sendi,” ujar Rosi, sapaan akrab Rosmery.

Jangan bohong

dok. Mohamad Fajar Ramadan (Sokoguru) 

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa menulis dengan gaya jurnalistik sangat diperlukan data yang dapat dipertanggungjawabkan, jangan sedikit pun terdapat kebohongan dalam tulisan. Jadi, ketika kita akan mempromosikan produk, lebih baik kita mencari narasumber atau influencer terpercaya untuk memberikan ulasan terhadap produk kita.  Sehingga pride brand kita ikut meningkat. 

“Bu, gimana langkah caranya agar kita mudah untuk menulis. Karena saya sendiri selalu kesulitan memulai,” tanya  Alvah Handayani, salah seorang peserta. 

Menanggapi hal tersebut, Rosi menyarankan para peserta untuk membiasakan diri untuk menulis hal sederhana seperti buku catatan harian. Selain itu, membaca menjadi kunci utama agar kita memiliki referensi yang bisa dicontoh dalam menulis. 

Para peserta pun bersemangat ketika diarahkan pemateri untuk menulis pers rilis terkait produk yang mereka miliki. Tulisan tersebut nantinya akan dikurasi untuk dimuat di laman Sokoguru.id. 

Di penghujung acara, antusiasme peserta tak kunjung surut. Mereka silih bergantian memberikan saran agar pematerian jurnalistik dihadirkan lagi dalam program Rumah BUMN. Hal ini membuktikan, bahwa pelaku UMKM pun sangat memerlukan keterampilan menulis untuk menjajakan produknya. 

“Saya ikut ini karena emang minat sama menulis dan tadi banyak banget masukan ide-ide baru termasuk gagasan-gagasan baru yang selama ini ga kebayang menulis itu mencakup apa saja. Dulu bikin caption di medsos ala kadarnya, sekarang jadi punya ide baru,” ujar Alvah lagi.

Suasana riang gembira kian terasa ketika para peserta berfoto bersama di halaman rumah BUMN. Satu-dua peserta meninggalkan halaman Rumah BUMN. (SG-1)