Soko Kreatif

Panduan Khutbah Idul Fitri: Meraih Kemenangan Hakiki dan Mempererat Tali Silaturahmi

Khutbah Idul Fitri yang menyentuh hati, mengajak kita untuk merenungkan perjalanan Ramadan dan mengaplikasikan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari.

By Pipin Lukmanul Hakim  | Sokoguru.Id
30 Maret 2025

Ilustrasi gambar ucapan selamat Idul Fitri. Berikut panduan khutbah Idul Fitri. (Foto/Freepik).

SOKOGURU - Khutbah Idul Fitri merupakan seruan kepada umat Islam untuk kembali suci (fitrah) sesuai melaksanakan shalat ied. Khutbah ini disampaikan oleh imam, yang biasanya dalam waktu 10 menit atau lebih.

Idul Fitri berasal dari dua kata dalam bahasa Arab, yakni id dan al-fitri. Asal kata 'id' yakni ya'uudu yang berarti kembali, karena Hari Raya Idul Fitri dilakukan setiap tahun, maka menggunakan kata jamaknya, 'id.

Kemudian arti kata al-fitri memiliki makna suci atau bersih. Harapannya setiap Hari Raya Idul Fitri semua dosa akan dibersihkan oleh Allah SWT, sehingga umat Islam kembali dalam keadaan suci.

Jadi, Hari Raya Idul Fitri ini bukan semata-mata sebagai momentum umat Islam sudah menyelesaikan ibadah puasa, yakni tidak makan, minum, dan menjauhi perilaku yang dapat membatalkan puasa.

Pendahuluan

Khutbah Idul Fitri dimulai dengan mengumandangkan takbir 9x, dilanjutkan tahmid, dan tahlil sebagai ungkapan syukur atas nikmat Allah SWT. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suasana khusyuk dan penuh keagungan.

Poin ini sangat penting, karena mengawali dengan kalimat thayyibah adalah sunnah nabi, dan membuat suasana menjadi khidmat.

Inti Khutbah

Refleksi Ramadan, khutbah mengajak untuk merenungkan perjalanan spiritual selama bulan Ramadan, menekankan pentingnya memanfaatkan kesempatan berharap itu untuk meningkatkan ketakwaan.

Hal ini sangat penting, dikarenakan dengan adanya refleksi kita dapat mengevaluasi diri, apakah ibadah kita selama bulan Ramadan sudah maksimal.

Makna Idul Fitri

Idul Fitri bukan sekadar perayaan kemenangan setelah berpuasa satu bulan penuh, melainkan juga momentum untuk kembali ke fitrah, yakni keadaan suci seperti bayi yang baru lahir.

Poin ini bertujuan meluruskan pemahaman umat Islam, jika Idul Fitri bukan hanya tentang perayaan, tetapi juga kembali ke fitrah.

Pentingnya Silaturahmi

Khutbah menekankan pentingnya mempererat tali silaturahmi, saling memaafkan, dan membangun harmoni sosial.

Hubungan baik antar sesama manusia (Hablum minan-naas), sama pentingnya dengan hubungan dengan Allah SWT (Hablum minallah).

Poin ini sangat penting, karena menjaga hubungan baik antar sesama manusia adalah satu di antara kunci dari kesempurnaan iman.

Kasih Sayang dan Toleransi

Khutbah mengingatkan jamaah untuk selalu mengedepankan kasih sayang, toleransi, dan kepedulian terhadap sesama, serta menjauhi segala bentuk kebencian dan permusuhan.

Poin ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan masyarakat yang harmonis, dan menjauhi perpecahan.

Kembali ke Jati Diri

Khutbah juga mengingatkan, jika manusia adalah makhluk yang lemah dan sangat membutuhkan bantuan dari Allah, dan juga bantuan dari manusia lainnya.

Poin ini mengingatkan kepada kita semua, untuk tidak menjadi manusia yang sombong, dan merasa tidak membutuhkan bantuan orang lain.

Penutup

Khutbah diakhiri dengan doa, memohon ampunan, rahmat, dan keberkahan dari Allah SWT, serta harapan agar seluruh amal ibadah diterima, dan Idul Fitri membawa kebahagiaan bagi semua.

Pon ini merupakan bagian akhir dari khutbah, dan merupakan sunnah Nabi.