Soko Kreatif

Kalau UMKM Nggak Posting Konten Ramadan, Siap-Siap Tersingkir dari Pasar! Ini Tips agar Engagement Meningkat

Ramadan bukan cuma soal ibadah, tapi juga momen emas untuk cuan! Yuk, maksimalkan bisnismu dengan kalender konten Ramadan 2025, ikut daily challenge puasa UMKM

By Cikal Sundana  | Sokoguru.Id
18 Maret 2025

PROMO RAMADAN, VIRAL DENGAN CARA HALAL Bingung bikin konten? Pakai desain visual Ramadan yang kece, kolaborasi bareng influencer, dan boost penjualan dengan paket promo UMKM Ramadan. Konten TikTok? Tenang, ada tipsnya! Jangan lupa pakai hashtag Ramadan untuk bisnis biar viral maksimal. Foto: Lisa from Pexels

SOKOGURU - Bulan Ramadhan (Ramadan-KBBI) menjadi waktu strategis bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk memperkuat engagement di media sosial. 

Melalui momentum ini, UMKM tak hanya bisa meningkatkan penjualan, tapi juga mempererat koneksi emosional dengan audiens. 

Bagaimana caranya? Konten yang disajikan harus kreatif, konsisten, dan selaras dengan karakter platform seperti Instagram, TikTok, Facebook, dan WhatsApp Business.

Salah satu pendekatan yang bisa dilakukan UMKM adalah menghadirkan konten inspiratif bertema ibadah serta nilai kebersamaan. 

TERPOPULER! Cara Daftar Bansos 2025, Segera Ikuti Langkah Ini Dua Jenis Bantuan bakal Cair di Bulan Ramadan

Konten semacam ini punya daya pikat emosional tinggi dan cenderung dibagikan kembali oleh audiens ke komunitas mereka. 

UMKM dapat memanfaatkan quotes islami, berbagi tips puasa sehat, atau menampilkan kisah sukses wirausaha saat Ramadan, yang diperkuat dengan visual menarik serta narasi storytelling yang menyentuh.

Kata kunci utama seperti promo Ramadan UMKM, ide konten puasa, dan engagement media sosial selalu menjadi incaran pengguna internet menjelang hingga selama Ramadan berlangsung. 

UMKM sebaiknya cerdas dalam menyisipkan kata kunci ini pada caption, hashtag, hingga deskripsi konten. 

Langkah ini memungkinkan konten muncul di hasil pencarian Google maupun fitur eksplor media sosial, sehingga memperbesar peluang traffic organik.

Jenis konten yang bersifat interaktif juga efektif dalam meningkatkan interaksi pengguna. 

BACA JUGA: 6 Bansos Cair Sebelum Idul Fitri 2025, Simak Cara Cek NIK KTP Penerima Apakah Terdaftar?

UMKM bisa membuat kuis seputar Ramadan, polling menu berbuka puasa favorit, hingga tantangan harian (daily challenge). 

Format ini mendorong keterlibatan langsung dari pengikut dan secara otomatis memperluas jangkauan konten. 

Fitur seperti Instagram Story, Reels, atau TikTok Live dapat dimanfaatkan untuk menjalin komunikasi langsung dengan calon pembeli.

Konten video berdurasi singkat kini tengah menjadi primadona. Video 15–60 detik sangat disukai karena mudah diakses dan cepat dipahami. 

UMKM bisa membuat video tutorial, menampilkan proses produksi di balik layar (behind the scene), atau tips memilih produk parcel Lebaran. 

Agar lebih menarik, tambahkan elemen humor ringan atau musik yang tengah tren agar konten berpotensi viral.

Perencanaan konten juga menjadi kunci. UMKM perlu menyusun kalender konten Ramadan sejak awal bulan. 

Tentukan tema mingguan seperti minggu diskon, minggu giveaway, hingga minggu testimoni pelanggan. 

Perencanaan yang matang akan membuat konten lebih terstruktur, konsisten, dan membangun ekspektasi positif dari audiens. 

Jangan lupa, sertakan ajakan bertindak (call to action/CTA) seperti “klik link di bio” atau “DM untuk order” agar audiens tahu langkah selanjutnya.

Kerja sama dengan influencer lokal atau micro influencer juga bisa menjadi strategi yang efektif. 

Influencer memiliki komunitas pengikut setia yang dapat membantu UMKM menjangkau segmen pasar baru. 

Pilihlah influencer yang sejalan dengan nilai brand dan target pasar agar kolaborasi terasa autentik serta mendatangkan dampak maksimal.

Agar engagement meningkat signifikan, UMKM disarankan untuk mengunggah konten pada waktu strategis, seperti menjelang sahur (04.00–05.00 WIB) dan saat ngabuburit (16.00–18.00 WIB). 

Menurut data tren digital selama Ramadan, waktu-waktu tersebut menunjukkan peningkatan lalu lintas pengguna media sosial. 

UMKM dapat menggunakan tools seperti Google Trends atau Instagram Insight untuk mengetahui waktu unggah terbaik.

Konsistensi dalam branding dan desain visual tidak boleh diabaikan. Gunakan template desain bertema Ramadan, warna-warna hangat, serta logo UMKM yang tampil di setiap konten. 

Konsistensi ini akan memperkuat identitas brand, membuat audiens mudah mengingat produk, dan menumbuhkan rasa percaya untuk melakukan pembelian.

Dengan menerapkan berbagai tips kreatif ini, UMKM memiliki peluang besar memaksimalkan momentum Ramadan untuk meraih engagement tinggi di media sosial, meningkatkan awareness terhadap brand, serta mengubah perhatian audiens menjadi transaksi nyata. 

Jangan takut untuk terus mencoba, bereksperimen dengan berbagai format konten, dan menyesuaikan strategi berdasar respons audiens.

Seorang pelaku UMKM Yani Lestari menuturkan harus tepat dalam memilih waktu. 

“Ramadan selalu menjadi waktu terbaik bagi kami untuk lebih dekat dengan pelanggan. Konten-konten inspiratif dan promo yang pas membuat engagement kami naik drastis,” kataya.

“Jam-jam sahur dan menjelang buka itu trafiknya luar biasa. Kami selalu siapkan konten spesial di waktu tersebut, hasilnya sangat memuaskan,” katanya mengenai strategi waktu unggah konten.

Dengan berbagai strategi yang telah dipaparkan, UMKM bisa lebih percaya diri menghadapi Ramadan. 

Konten yang menarik, waktu unggah yang tepat, dan kolaborasi yang efektif menjadi kunci untuk meraih kesuksesan engagement di media sosial selama bulan penuh berkah ini. (*)