SOKOGURU - Banyak kreator konten di Facebook mulai mendapatkan akses ke fitur monetisasi konten dalam beberapa hari terakhir. 

Hal ini menimbulkan pertanyaan di kalangan pengguna, terutama karena fitur ini muncul lebih dulu daripada fitur monetisasi bonus atau reels. 

Apa sebenarnya fitur baru ini dan bagaimana cara mengoptimalkannya?

Facebook tampaknya sedang melakukan perubahan besar terhadap sistem monetisasi mereka. 

Kini, jenis-jenis fitur seperti monetisasi reels, bonus, dan instream mulai digabung menjadi satu kategori baru bernama “monetisasi konten.” 

Artinya, semua jenis unggahan, baik video maupun tulisan, berpotensi menghasilkan uang.

Ketika kreator mendapatkan fitur ini, setiap konten yang diunggah ke platform Facebook bisa mulai menghasilkan pendapatan. 

“Kebukanya fitur monetisasi konten ini artinya teman-teman bisa mendapatkan duit atau bisa nempel dolarnya lah dari konten-konten yang teman-teman buat,” jelas maximalin dalam videonya.

Monetisasi ini tidak terbatas hanya pada video panjang (video on demand atau VOD), tetapi juga mencakup video reels. 

Selain itu, unggahan berupa teks, foto, dan bahkan berita juga bisa mendapatkan simbol dolar. Ini membuka peluang besar bagi kreator dengan berbagai jenis konten.

Walau fitur monetisasi sudah aktif, tidak otomatis langsung menghasilkan pendapatan. 

Pengguna harus rajin mengunggah konten baru. “Bukan berarti teman-teman mendapatkan fitur monetisasi konten kemudian teman-teman langsung bisa menerima gaji,” ujar maximalin.

Konten yang diunggah sebelum fitur monetisasi aktif biasanya tidak akan langsung menghasilkan dolar, kecuali jika konten tersebut kembali viral. 

Maka dari itu, penting untuk terus memproduksi konten baru yang relevan dan menarik.

Proses pembayaran tergantung pada metode yang digunakan. Jika melalui PayPal, pencairan bisa dilakukan saat saldo mencapai $25. 

Sedangkan untuk transfer bank, ambang minimal bisa dipilih, mulai dari $2 hingga $100, tergantung preferensi pengguna.

Setelah fitur terbuka, pengguna disarankan segera menyiapkan akun pembayaran dan informasi pajak. 

“Siapkan akun pembayarannya siapkan info pajaknya NPWP kalau bisa dibuat,” ujar maximalin. 

Penggunaan NIK memang bisa, namun menurut pengalaman beberapa orang, potongan pajaknya cenderung lebih besar dibanding NPWP.

Kunci utama keberhasilan monetisasi konten adalah kuantitas dan konsistensi. 

Maximalin membagikan pengalamannya, “Kalau aku sendiri kalau teman-teman tanya bang berapa kali upload aku ngupload bisa 20 upload sehari.” 

Ia biasa mengunggah konten secara bertahap pada malam hari, antara pukul 22.00 hingga 23.00.

Kini bukan hanya video yang bisa dimonetisasi. Unggahan berupa foto dengan caption menarik, status teks, dan interaksi dari pengguna (like, share, komentar) juga turut menentukan jumlah pendapatan. 

Hal ini memberikan kesempatan lebih luas bagi pengguna dengan berbagai gaya konten.

Meski semua jenis konten bisa menghasilkan uang, pengguna bebas memilih apakah ingin fokus pada satu jenis konten atau mencoba semuanya. 

“Kalau mau difoto aja silakan intinya konsisten ngupload Setiap hari kalau mau dolnya cepat gajian,” saran maximalin.

Fitur ini membuka peluang baru bagi pengguna Facebook untuk menjadi lebih produktif dan menghasilkan uang dari hobi mereka. 

Konsistensi, kreativitas, dan strategi unggahan menjadi kunci utama untuk memaksimalkan hasil dari fitur ini.

Jika Anda sudah mendapatkan undangan untuk monetisasi konten, jangan sia-siakan kesempatan ini. 

Unggah konten secara teratur, siapkan dokumen yang dibutuhkan, dan terus belajar dari kreator lain. 

“Tetap semangat semoga bulan depan yang baru mendapatkan undangan monetisasi konten ini bisa mendapatkan gaji dari Facebook Pro,” tutup maximalin. (*)