DI panggung kecil yang semarak, seorang anak sembilan tahun, Alaric Ferdiansyah, mendadak mencuri perhatian.
Dengan gaya santai, sneaker, jeans, kemeja pink, dan rambut klimis, ia naik ke panggung tanpa ragu untuk menyapa penonton.
"Halo, aku Alaric Ferdiansyah. Aku mau nyanyiin lagu Eric Clapton, Wonderful Tonight*,” ucap Alaric dengan penuh percaya diri.
Baca juga: Harmoni Musik 'The Papandayan Jazz Fest 2024' Siap Mengguncang Kota Bandung
Tidak terdaftar dalam lineup penampil, Alaric tetap mendapat sambutan hangat dari para pengunjung yang tak sabar menikmati malam bertema musik Eric Clapton, sang legenda blues dunia.
Acara yang digelar Komunitas Titikoempul ini biasanya berlangsung di Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK) Bandung, namun sejak atapnya ambruk, kini acara dipindahkan ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat. Rabu (13/11) malam itu.
Delapan musisi lokal, termasuk nama besar Fariz RM, berkolaborasi untuk menampilkan karya-karya ikonik Eric Clapton, dari album Slowhand hingga Pilgrim.
Karya Eric Clapton Pengaruhi Lintas Generasi
Zaki, salah satu penggagas Titikoempul, menuturkan bahwa karya Clapton punya pengaruh kuat terhadap musisi lokal.
“Melihat anak sembilan tahun seperti Alaric yang sudah mengenal Eric Clapton menunjukkan bahwa karya Clapton berpengaruh lintas generasi,” ujarnya.
Banu, penampil berikutnya, tampil solo dengan gitar akustik, menyihir penonton dalam tempo blues yang menggugah.
Baca juga: Transjakarta Hadirkan Hiburan Musik dan Bazar UMKM di Halte Tosari
Kemudian giliran Nissan Fortz yang memamerkan keterampilan gitarnya, membuat decak kagum memenuhi ruangan.
Saat Fariz RM akhirnya naik ke panggung, antusiasme semakin memuncak.
Namun, alih-alih bernyanyi, ia duduk di depan kibor, memimpin band yang diisi musisi muda dalam grup Crossroads.
Di sela-sela acara, Zaki mengajak penonton berbagi pengalaman tentang Clapton. Doni, salah satu penggemar, mengenang momen istimewa saat ia menonton langsung konser Clapton pada 2016.
“Tiketnya mahal, tapi melihat Clapton tampil di depan mata, dengan gaya slowhand-nya yang khas, adalah pengalaman luar biasa,” katanya penuh semangat.
Acara yang dibuka oleh Alaric ini ditutup dengan pamungkas oleh Crossroads, membawakan lagu Clapton yang emosional, seperti Layla dan Tears in Heaven.
Titikoempul, Tempat Bertemunya Musisi Lintas Genre
Zaki bercerita tentang visi komunitas ini yang merangkul kolaborasi tanpa batas.
Di Titikoempul, genre musik tidak menjadi pembatas, melainkan jembatan untuk saling berkolaborasi.
“Di sini, kita membangun kekompakan lewat jamming session, aransemen ulang, kolaborasi genre, dan diskusi seru sambil ngopi,” kata Zaki.
Mereka mengajak musisi, dari pemula hingga veteran, untuk bersama-sama menyumbangkan energi positif bagi Kota Bandung.
Baca juga: Jazz Coffee Bandung Hadirkan Kenikmatan Kopi dan Musik Jazz dalam Harmoni
Sejak didirikan pada 2023, Titikoempul telah menyelenggarakan 94 acara, dengan prestasi terbesar berupa dua konser Tikpul Grande di Taman Pramuka.
Pada Tikpul Grande 2 yang berlangsung September lalu, 50 musisi Bandung tampil, sekaligus menggalang dana bagi korban gempa di Kabupaten Bandung.
“Semuanya di sini adalah hasil gotong royong. Dari panggung, sound system, hingga streaming, semua kontribusi dari anggota komunitas,” kata Zaki.
Di Titikoempul, semangat kebersamaan yang terjalin membuat setiap acara menjadi lebih dari sekadar hiburan.
Ke depan, Titikoempul masih akan terus menggelar acara rutin tiap Rabu malam, dengan episode ke-97 yang direncanakan sangat spesial.
Fariz RM akan kembali tampil dalam konser bertajuk “45 Tahun Perjalanan Fariz RM” pada 4 Desember 2024 mendatang.
Tak berhenti di situ, untuk merayakan pencapaian ke-100, Titikoempul akan menghadirkan drama musikal ‘Ciung Wanara’ pada 25 Desember 2024 nanti.
Komunitas Titikoempul membuktikan bahwa musik bukan sekadar karya seni, tetapi juga media kolaborasi yang mampu menyatukan berbagai generasi dan genre.
Di sini, Titikoempul menjadi ruang bagi para musisi Kota Bandung untuk menciptakan harmoni, bersama-sama merajut masa depan musik yang lebih inklusif dan penuh semangat. (Fajar Ramadan/SG-2)