KoperasiMerahPutih

Sudah 26.000 Unit, Menkop Targetkan 80.000 Bangunan Fisik Kopdes Merah Putih Selesai Maret 2026

Pembangunan 80.000 Kopdes Merah Putih ditargetkan rampung 2026 untuk memperkuat ekonomi desa, membuka 1,6 juta lapangan kerja, dan memperluas akses koperasi.

By Cikal Sundana  | Sokoguru.Id
08 Desember 2025
<p>Menkop Ferry Juliantono menegaskan Kopdes Merah Putih dituntaskan Maret 2026 guna mendorong ekonomi desa, menambah lapangan kerja, dan memperbesar keanggotaan koperasi.</p>

Menkop Ferry Juliantono menegaskan Kopdes Merah Putih dituntaskan Maret 2026 guna mendorong ekonomi desa, menambah lapangan kerja, dan memperbesar keanggotaan koperasi.

SOKOGURU - Menteri Koperasi Ferry Juliantono menegaskan pembangunan 80.000 Kopdes Merah Putih ditargetkan selesai pada Maret 2026 demi memperkuat ekonomi desa. 

Target besar itu disampaikan Ferry dalam forum bisnis nasional dan disebut selaras dengan agenda kedaulatan ekonomi.

Ferry menjelaskan bahwa pembangunan fisik telah mencapai sekitar 26.000 unit Kopdes dan proses percepatan tengah dilakukan secara terukur. 

Upaya tersebut dipacu dengan dukungan PT Agrinas Pangan Nusantara serta pelibatan TNI di lapangan.

Dalam BIG Conference 2025, Ferry mengutip arahan Presiden terkait percepatan penyelesaian Kopdes sebagai momentum satu tahun Kabinet Merah Putih. 

“Bulan Maret ketika disampaikan oleh Bapak Presiden ketika rapat Kabinet Paripurna memperingati satu tahun pemerintahan Kabinet Merah Putih, Maret [2026] insyaallah akan ada 80.000 koperasi desa ini selesai dibangun dan siap operasional,” kata Ferry.

Ia menerangkan bahwa Kopdes Merah Putih dirancang untuk memicu pertumbuhan ekonomi desa secara lebih merata dan berkelanjutan. 

Program ini juga dipandang mampu membuka peluang pendapatan baru melalui pengelolaan koperasi yang dikelola warga.

Ferry menilai penciptaan lapangan kerja dapat muncul dari posisi pengurus koperasi yang tersedia di setiap unit Kopdes. 

Dengan 20 pengurus pada tiap koperasi, potensi tenaga kerja yang terserap disebut bisa mencapai 1,6 juta orang secara nasional.

Selain peluang kerja, keanggotaan masyarakat desa juga dinilai mampu memperluas manfaat ekonomi dalam rantai koperasi. 

Jika satu Kopdes memiliki minimal 500 anggota, maka jumlah anggota dapat menembus 40 juta orang di seluruh Indonesia.

Ia mengungkapkan bahwa kementeriannya sedang menjajaki kerja sama dengan Kementerian Sosial untuk melibatkan penerima bansos, BLT, hingga bantuan pangan non-tunai. 

Langkah ini dinilai dapat memperluas akses warga desa ke layanan ekonomi koperasi.

“Supaya mereka bisa beli barang-barang di Koperasi Desa dan setiap akhir tahun mereka bisa mendapatkan tambahan berupa sisa hasil usaha dari Koperasi Desa,” ujarnya. 

Pemerintah berharap perluasan keanggotaan ini memperkuat ekosistem ekonomi desa dan meningkatkan kesejahteraan. (*)