SOKOGURU - Jadi tetangga Presiden Prabowo, Kopdes Merah Putih Hambalang justru menuai perhatian publik karena belum berjalan maksimal.
Ketua Kopdes, Cecep Mukhtaruddin, blak-blakan mengaku koperasi terkendala modal dan stok barang sehingga banyak unit usaha terhenti.
Berbeda dengan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor yang menekankan koperasi ini masih dalam fase penyesuaian, dengan fokus memperkuat kelembagaan dan membangun kemitraan bersama BUMN serta koperasi mapan agar ke depan bisa tumbuh sehat dan mandiri.
Pemerintah Kabupaten Bogor menegaskan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih Hambalang tetap beroperasi meski belum berjalan maksimal.
Koperasi ini berlokasi dekat rumah Presiden Prabowo Subianto dan kini dalam tahap penguatan awal.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor, Iman Wahyu Budiana, menyebut koperasi ini masih berada pada fase kedua atau masa penyesuaian.
Pemerintah fokus memperkuat fondasi kelembagaan, model bisnis, serta kualitas sumber daya manusia.
Iman menegaskan, koperasi bukan usaha instan melainkan gerakan jangka panjang.
Menurutnya, dibutuhkan kesabaran, dukungan, dan sinergi agar koperasi dapat berdaya saing.
Sejumlah unit usaha Kopdes Hambalang tetap berjalan, seperti Bulog, ID Food, pengiriman barang, dan pupuk.
Namun, layanan klinik dan apotek belum aktif karena tenaga medis belum tersedia.
Untuk kebutuhan kesehatan, masyarakat masih mengandalkan Puskesmas Hambalang.
Sementara itu, Pemkab Bogor sudah menjalin kemitraan dengan sejumlah BUMN, termasuk Pertamina, Bulog, dan Kimia Farma.
Pola rantai pasok sedang diperkuat melalui sistem pembayaran 14 hari dan pengiriman terjadwal.
Pemerintah juga membuka komunikasi dengan Indogrosir untuk menjamin ketersediaan barang dagangan.
Iman menambahkan, dukungan datang dari 55 koperasi mapan yang menjadi mitra pembina.
Evaluasi rutin terhadap lebih dari 400 koperasi desa dilakukan agar tumbuh sehat dan berkelanjutan.
Kepala Desa Hambalang, Wawang Sudarwan, menyebut tantangan awal koperasi adalah hal wajar.
Evaluasi bersama pemerintah dan mitra BUMN sudah digelar untuk mencari solusi terbaik.
Ketua Kopdes Hambalang, Cecep Mukhtaruddin, mengakui koperasi kesulitan karena tidak memiliki modal awal.
Stok barang pun terbatas karena pemasok meminta pembayaran tunai yang sulit dipenuhi.
Meski modal minim, Cecep menegaskan sebagian layanan masih tetap berjalan.
Unit kios sembako, pupuk, serta keanggotaan koperasi terus diupayakan agar siklus ekonomi tidak terhenti. (*)