Kerajinan

Cigondewah, Sentra Limbah Kain Hingga Isu Berkelanjutan

Sentra kain Cigondewah memberikan angin segar dalam peningkatan usaha kecil menengah hingga dobrakan isu ekonomi keberlanjutan

By Sokoguru  | Salsabilla Ramadhanty  | Sokoguru.Id
18 April 2022

Sokoguru.id – Cigondewah merupakan salah satu wilayah yang berada di kecamatan Bandung Kulon, kota Bandung. Cigondewah adalah daerah yang terkenal akan sentra kainnya.

Reputasi Cigondewah mulai dikenal pada periode 1990 an. Akibat terdapat persediaan kain yang tak biasanya seperti kain bekas atau disebut juga sebagai kain limbah yang berasal dari pabrik.

Kain bekas biasa disebut sebagai kain BS atau jablakan. Kian-kain tersebut didapatkan sisa buangan pabrik tekstil dan garmen yang seharusnya dihancurkan akibat terdapat cacat produksi.

Kain yang tak lolos standar uji kelayakan tersebut, kemudian diambil oleh pegawai dengan menjual kkembali kain bekas tersebut.

Kain BS biasanya diminati, sebab harganya yang jauh lebih murah dibandingkan dengan kain baru. Kain BS dapat dibeli dalam partai kecil meteran maupun kiloan. Serta bisa juga dibeli dalam wujud gulungan.

Mulanya, perkenalan masyarakat Cigondewah dengan bisnis kain BS bermula Ketika munculnya beberapa pedagang karung goni lokal, untuk kebutuhan petani.

Karung goni tersebut, berasal dari hasil daur ulang limbah plastik pabrik. Kemudian setelah masyarakat mengenal daur ulang limbah plastik, lalu bertransisi mengenal limbah kain dari pabrik tekstil dan garmen.

Bisnis kain limbah sebenarnya memiliki reputasi yang miring. Namun, jika membawa serta wacana keberlanjutan bisnis limbah kain dapat menjadi solusi sustainable business yang ramah lingkungan.

Merujuk pada penelitian Ellen McArthur Foundation, terdapat sebanyak 12 persen pakaian yang tidak terjual yang pada akhirnya mencemari darat dan laut.

Sedangkan, menurut peneliti lain, baru sebanyak 1 persen dari semua pakaian yang diproduksi di seluruh dunia, berhasil didaur ulang. Karena sisanya kain BS terlanjur terbuang ke laut.

Jadi, harus diakui, pelaku pengrajin kain Cigondewah membuktikan eksistensinya dalam mengurangi llimbah yang mengancam ekosistem secara tidak langsung.