Bagi yang belum mengenal pertanian kota, Seni Tani adalah salah satunya. sekelompok anak muda di Bandung, menginisiasi Seni Tani untuk membangun sebuah pertanian kota dengan memanfaatkan lahan terbengkalai miliki pemerintah setempat.
Melihat banyaknya lahan tidur milik pemerintah kota, seperti salah satunya di daerah Menara saluran udara tegangan tinggi (SUTT), Seni Tani merubah itu dengan menghidupkan dan mengolah Kembali lahan yang penuh sampah dengan menjadikannya kebun pangan.
Berdirinya Seni Tani bertujuan memberikan solusi berkelanjutan untuk menciptakan akses sumber pangan lokal. Vania sendiri mengutarakan bahwa Seni Tani betul-betul mengangkat tren urban farming, yakni merupakan konsep bercocok tanam di lingkungan rumah perkotaan.
Keanggotaan Seni Tani meliputi 5 orang anggota inti serta 99 relawan, yang dibangun dengan sistem bisnis sosial. Secara rinci, sistem tersebut adalah community-suported agriculture (CSA), dengan bersumber dari biaya berlangganan pada awal musim tanam bagi anggotanya.
Dari biaya tersebut, Seni Tani mampu memanfaatkannya untuk kegiatan berkebun para petani. Untuk hasil pertaniannya sendiri, akan dibagikan Ketika masa panen tiba, yakni dengan rentang waktu seminggu sekali.
Di setiap bulannya, Seni Tani membuka pendaftaran bagi masyarakat yang ingin mendukung Gerakan pertanian kota, sekaligus akan mendapatkan hasil panen yang telah ditanam dengan pembagian yang inklulisif.
Sistem tanam dari Seni Tani sendiri, didominasi menggunakan pupuk kompos yang dibuat dengan mekanisme organik. Bersama-sama dengan para relawan, anggota Seni Tani membuat juga pupuk, eco-enzyme, dan lainnya.
Seni Tani memiliki dua buah area lahan yang digarap. Satu lahan disebut juga kebun komunal. Area kebun komunal ini merupakan area yang terbuka untuk umum yakni masyarakat dan sukarelawan.
Area kebun Komunal tersebut, dibuka untuk umum pada Minggu pagi dengan kegiatan utama tak hanya berkebun, namu juga membuat pupuk organik, eco enzyme serta kegiatan lainnya. Ada pula area kebun produksi, yang merupakan area khusus untuk menanam sayur-sayuran untuk didistribusikan dengan sistem CSA.
Berdirinya Seni Tani, merupakan upaya serta memberdayakan anak muda untuk ikut menjadi petani di lahan-lahan tidur perkotaan. Dikarenakan, sudah banyak lahan yang ter-ekspansi oleh pembangunan serta infrastruktur lainnya.
Hal tersebut membuat lahan-lahan di perkotaan sempit, yang alhasil kurang cocok untuk ditanami berbagai komoditas pertanian. Namun, fakta tersebut justru menjadi solusi oleh Vania dengan membangun pertanian kota dengan memanfaatkan lahan-lahan yang ada.
Ketika mendirikan Seni Tani, Vania tak luput dari lika-liku yang timbul dari usahanya membangun pertanian kota di Bandung. Ia mengaku pernah mendapatkan tantangan perihal pemanfaatan lahannya.
Saat pertama kali ia mengupayakan Seni Tani, ia menemukan hambatan Ketika meminta izin pada pihak-pihak berwenang yakni pemerintah Kota. Ia menceritakan, bahwa dirinya dan kawan-kawan Seni Tani mendapatkan pertentangan dari pihak-pihak terkait.
Proses birokrasi yang tidak harmonis tersebut sempat membuat penggarapan lahan untuk Seni Tni menjadi terhambat. Sehingga pihak Vania dan birokrat setempat tak terhindar dari perdebatan.
Namun, karena tekad kuatnya, Vania berhasil membangun Seni Tani di lahan tidur miliki pemerintah hingga sekarang. Ia mengatakan bahwa Gerakan Seni Tani positif akan terus berlanjut. Karena ia meyakini jika banyak orang sudah tersadar dengan adanya permasalahan iklim.
Faktanya, permasalahan iklim memiliki implikasi yang selaras dengan persediaan komoditas yang semakin dicari banyak orang. Demand yang tinggi terhadap komoditas sayuran sehat, membuat Vania optimis untuk terus membangun pertanian kota Seni Tani.
Terlebih sejak pandemi, suplai bahan pangan di Bandung sempat mengalami keterhambatan. Karena Kota Bandung sendiri, bukanlah daerah penghasil sumber pangan sehingga sebanyak 96 persen sumber pangan kota Bandung berasal dari luar kota.
Karena kegigihannya dalam membangun Seni Tani, Ia berhasil mendapatkan anugerah SATU Indonesia Awards 2021. Dengan memenangkan award tersebut, Vania berharap Seni Tani terus berkembang untuk memajukan pertanian kota, khususnya kota Bandung. Tak hanya penting untuk wacana permasalahan iklim, pertanian kota juga merupakan solusi berkelanjutan dalam ketahanan pangan warga kota.