Soko Bisnis

Modal Rp3 Juta, 135 Cabang, Omzet Miliaran: Kisah Sukses Rangga Umar Bos Pecel Lele Lela

Dari modal cekak Rp3 juta, siapa sangka Rangga Umar mampu membangun kerajaan bisnis pecel lele dengan 135 cabang, bahkan menembus pasar internasional? Ini bukan sekadar kisah sukses biasa, tapi transformasi luar biasa yang bisa menginspirasi setiap pengusaha UMKM.

By Cikal Sundana  | Sokoguru.Id
18 Februari 2025
Sebayak 135 cabang pecel lele tersebar di berbagai penjuru, omzet miliaran rupiah, dan semuanya berawal dari modal Rp3 juta. Bagaimana bisa? Inilah rahasia sukses Rangga Umar, sang raja pecel lele yang akan membuka mata Anda tentang potensi bisnis kuliner.Foto: Youtube Pecah Telur.

JAKARTA, sokoguru.id - Siapa sangka, bermodalkan hanya Rp3 juta dan peralatan sederhana, Rangga Umar berhasil membangun kerajaan bisnis kuliner dengan 135 cabang, termasuk di luar negeri! Bagaimana strategi dan rahasianya? Simak kisah inspiratifnya di artikel ini!

 

Rangga Umar memulai bisnis pecel lelenya pada tahun 2006 dengan modal hanya Rp3 juta sebagaimana dikutip dari Channel Youtube Pecah Telur pada Selasa, 18 Februari 2025.

 

Dengan modal tersebut, ia menyewa tempat seharga Rp250.000 per bulan, membeli peralatan bekas, dan memulai bisnisnya dari nol.

 

Rangga Umar memiliki sebuah buku catatan kecil yang ia sebut "Dream Book". Di buku tersebut, ia menulis cita-citanya untuk memiliki restoran dengan banyak cabang di seluruh Indonesia, bahkan di luar negeri. 

 

Siapa sangka, mimpi yang ditulisnya ini akhirnya menjadi kenyataan.

 

Inspirasi dari Pengusaha Sukses

 

Rangga Umar terinspirasi oleh pemilik Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo, Puspo Wardoyo. 

 

Ia melihat bagaimana Puspo Wardoyo sukses membangun bisnis kuliner dari warung tenda kaki lima hingga memiliki banyak cabang dan mobil mewah. Hal ini memotivasi Rangga Umar untuk mengikuti jejaknya.

 

Rangga Umar bergabung dengan komunitas pengusaha, Entrepreneur University. Di komunitas ini, ia bertemu dengan orang-orang hebat dan belajar dari mereka. 

 

Ia juga belajar dari Mas Mono, pemilik Ayam Bakar Mas Mono, yang omzetnya mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah per hari. 

 

Dari Mas Mono, Rangga Umar belajar banyak tentang strategi bisnis dan akhirnya berhasil meningkatkan omzetnya hingga menyamai Mas Mono.

 

Rangga Umar selalu ingat pesan dari Brian Tracy, "Orang yang senasib dilarang ngopi bareng." 

 

Ia percaya bahwa untuk bertumbuh, seseorang harus bergaul dengan orang-orang yang lebih sukses darinya. 

 

Ia tidak ingin terjebak dalam lingkungan yang hanya saling mengeluh dan tidak berkembang.

 

Blueprint Bisnis: Tujuan dan Rencana

 

Rangga Umar menekankan pentingnya memiliki blueprint atau rencana bisnis yang jelas. 

 

Blueprint ini berisi tujuan yang ingin dicapai dan langkah-langkah untuk mencapainya. Dengan blueprint, bisnis akan lebih terarah dan terukur.

 

Rangga Umar mengajak para pengusaha untuk berani bermimpi dan berkhayal. 

 

Ia mencontohkan Bill Gates yang pernah berkhayal tentang komputer di setiap meja dan ruangan. 

 

Khayalan ini akhirnya menjadi kenyataan. Menurut Rangga Umar, khayalan bisa jadi adalah doa yang akan mengubah takdir.

 

Fokus pada Solusi, Bukan Masalah

 

Rangga Umar menyarankan agar pengusaha tidak terlalu fokus pada masalah, tetapi lebih fokus pada solusi. 

 

Ia percaya bahwa setiap masalah yang terjadi dalam bisnis pasti akan menjadi bekal untuk mencapai tujuan.

 

Rangga Umar melakukan riset sederhana dan menemukan bahwa pecel lele di Indonesia modelnya sama semua. 

 

Ia kemudian berinovasi dengan menciptakan pecel lele yang berbeda, seperti lele goreng tepung, lele kuah tomyam, dan lele saus Padang. 

 

Inovasi ini membuatnya berbeda dari pesaing dan menarik perhatian konsumen.

 

Rangga Umar menekankan pentingnya memberikan emotional benefit kepada konsumen. Ia tidak hanya menjual makanan, tetapi juga pengalaman yang menyenangkan. Misalnya, menyapa pelanggan dengan ramah, memberikan pelayanan yang cepat, dan menciptakan suasana yang nyaman.

 

Rangga Umar selalu menjaga amanah terhadap janji yang diberikan kepada konsumen.


Ia memastikan bahwa foto produk di menu sesuai dengan kenyataan, dan konten media sosialnya tidak menyesatkan.

 

Ekspansi ke Luar Negeri

 

Rangga Umar berhasil membuka enam outlet pecel lele di Malaysia. Ia merasa bangga karena pecel lele yang di Indonesia identik dengan makanan kaki lima, ternyata digemari oleh orang-orang kaya di Malaysia.

 

Rangga Umar mendirikan komunitas Kuliner Mastery untuk membantu para pelaku bisnis kuliner di Indonesia. Komunitas ini memberikan pendampingan, pembelajaran, dan jaringan yang luas.

 

Rangga Umar percaya bahwa rezeki tidak akan pernah tertukar. Ia selalu berusaha untuk memberi manfaat kepada orang lain, baik dalam bentuk pengalaman, ilmu, maupun finansial. Ia percaya bahwa dengan memberi, manfaatnya akan kembali kepadanya.

 

Rangga Umar mengajarkan tentang pentingnya hormon kebahagiaan dalam bisnis. Ia percaya bahwa pengusaha harus bahagia terlebih dahulu sebelum bisa membahagiakan orang lain. Ia juga menekankan pentingnya growth mindset, yaituKeyakinan bahwa tidak ada yang permanen, baik itu yang baik maupun yang buruk.

 

Rangga Umar berpesan kepada para pengusaha untuk tidak pernah merasa pintar atau hebat. Ia mengajak untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan zaman. Ia juga menekankan pentingnya memiliki visi jangka panjang dan berani mencoba hal-hal baru.

 

Kisah sukses Rangga Umar adalah inspirasi bagi para pelaku UMKM di Indonesia. Dengan modal kecil, mimpi yang ditulis, kerja keras, inovasi, dan fokus pada konsumen, siapa pun bisa meraih kesuksesan dalam bisnis kuliner. (*)