Rosmery C Sihombing
SEBAGAI komitmen dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan mendorong kemandirian bisnis, bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (bank bjb) meluncurkan Program bjbpreneur Future for Sustainability 2024, di Gedung T-Tower bank bjb Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (1/2).
Program yang berlangsung mulai Februari hingga Mei 2024 itu diharapkan dapat menjadi katalisator bagi perkembangan kewirausahaan di Indonesia, serta melahirkan generasi wirausaha yang tangguh dan berdampak nyata.
Dalam sambutannya Komisaris Utama Independen Bank bjb Farid Rahman mengatakan untuk inovasi berkelanjutan dan go global, Indonesia masih harus mengejar ketertinggalannya di bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
“Ke depan yang penting adalah koordinasi. Hal itu yang dilakukan UMKM di Jepang, Korea, dan Thailand. Mereka semua sudah terkoordinasi dengan baik,” ujarnya dalam acara kick off Program bjbpreneur Future For Sustainable 2024.
Lebih lanjut, Farid memberi contoh asosiasi tukang bakso yang beranggotakan 2,5 juta pedagang menghasilkan omset sekitar Rp1 miliar lebih. Padahal faktanya ada 10 jutaan tukang bakso yang tidak ikut asosiasi. Berarti uang yang beredar lebih banyak lagi.
Untuk itu, menurutnya, dari sisi ekonomi UMKM bukan lagi pemain cadangan, melainkan yang utama. “bjbpreneur juga bekerja sama dengan kampus-kampus untuk mendorong majunya UMKM di Indonesia,” tutup Farid.
Hadir dalam acara tersebut Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki yang meresmikan Kick Off bjbpreneur 2024, Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah dan Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Riza Damanik, dan para juri yakni Dewan Pengurus Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Tri Mumpuni, Direktur CECT Sustainability Universitas Trisakti Maria Ariesta Utha, dan CEO Markplus Inc. Jacky Mussry.
Selain itu hadir pula perwakilan dari Universitas Bina Nusantara Alam Sutera, Universitas Gunung Jati Cirebon, Universitas Katolik Parahyangan Bandung, Universitas 11 Maret Solo, dan Universitas Esa Unggul, serta para kolaborator bjbpreneur.
Dalam sambutannya, MenKopUKM Teten Masduki menegaskan, program bjbpreneur harus mampu menciptakan wirausaha baru yang mampu menciptakan ekonomi baru.
Sementara itu, Direktur Komersial dan UMKM bank bjb Nancy Adistyasari mengatakan program bjbpreneur 2024, sebuah inisiatif revolusioner yang bertujuan menghidupkan semangat kewirausahaan di kalangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
“Program itu fokus pada inovasi, keberlanjutan, dan pola pikir wirausaha yang tangguh, dan akan memberikan manfaat yang merata dan signifikan di berbagai wilayah kerja bank bjb,” ujarnya.
bjbpreneur 2024, lanjut Nancy, akan mencakup serangkaian kegiatan yang mencakup proses seleksi peserta, boot camp, fase mentoring, dan pelatihan presentasi.
Dalam proses seleksi peserta, lebih dari 2000 kandidat akan dievaluasi dengan cermat, dan 500 peserta terbaik akan dipilih untuk mengikuti boot camp intensif dengan fokus pada riset pasar, pola pikir kewirausahaan, branding, adopsi digital, standarisasi produk, dan praktik bisnis berkelanjutan.
Setelahnya, 100 peserta terbaik melanjutkan ke fase mentoring mendalam untuk eksplorasi praktis tentang topik boot camp. Sebagai tahap akhir, 20 peserta akan menerima pelatihan lanjutan dalam presentasi, keterampilan berbicara di depan umum, dan interaksi dengan investor (Business Matching).
Seusai pihak bank bjb memberi kata sambutan, acara dilanjutkan dengan talk show yang menampilkan pembicara para juri. Kemudian acara ditutup dengan kata sambutan dari Menkop dan UKM Teten Masduki yang sekaligus meresmikan peluncuran bjbpreneur 2024. (SG-1)