DI tengah dinamika kehidupan perkotaan, langkah pemerintah dalam menyediakan bantuan pangan semakin dirasakan manfaatnya oleh warga Bandung.
Sebanyak 109.333 keluarga penerima manfaat (KPM) di Kota Bandung kini dipastikan mendapatkan bantuan berupa beras, sebagai bagian dari program Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
Program ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah pusat dalam mendukung keluarga yang terdampak kemiskinan ekstrem.
Baca juga: Tekan Kenaikan Harga Beras di Pasaran, Program 'Bulog Siaga' Digelar
Pada Rabu (9/10), Penjabat Wali Kota Bandung, A. Koswara, turun langsung ke lapangan untuk memastikan bantuan tersebut sampai tepat sasaran.
Di tengah kesibukan monitoring di Kantor Kelurahan Cigondewah Kidul, ia berbicara dengan tegas mengenai pentingnya penyaluran bantuan yang cepat dan akurat.
"Bantuan ini hadir untuk menjaga agar kemiskinan tidak semakin memburuk, terutama bagi mereka yang sudah terdata sebagai penerima manfaat," ujar Koswara.
Di Kelurahan Cigondewah Kidul, 416 Keluarga Terima Beras 10 Kg
Di Kelurahan Cigondewah Kidul sendiri, tercatat sebanyak 416 keluarga telah menerima bantuan beras sebesar 10 kilogram.
Program Cadangan Pangan Pemerintah ini merupakan bagian dari upaya besar untuk mengurangi dampak kemiskinan ekstrem melalui penyaluran bantuan pangan.
Setiap KPM mendapatkan 10 kilogram beras untuk membantu meringankan kebutuhan pokok mereka.
Koswara menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam memastikan distribusi berjalan lancar, sehingga keluarga yang paling membutuhkan dapat segera memanfaatkan bantuan tersebut.
Baca juga: Atasi Kelangkaan Beras, Bisa Impor Tapi Jangan Sampai Rugikan Petani
Tidak hanya itu, Koswara juga memastikan bahwa bantuan tahap ketiga ini akan selesai pada 14 Oktober, dengan rencana distribusi berikutnya pada Desember.
Program ini memberikan harapan bahwa bantuan akan terus berlanjut hingga akhir tahun, memberikan rasa aman bagi keluarga yang mengandalkannya.
Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, menjelaskan lebih lanjut mengenai mekanisme distribusi.
Program Diinisiasi Bapanas
Program ini diinisiasi oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan didukung oleh Bulog sebagai penyedia beras, serta PT Pos Indonesia yang bertanggung jawab dalam pengangkutan ke seluruh wilayah.
Baca juga: Pemkot Bandung Raih Dua Penghargaan pada Ajang Bapanas Award 2024
“Ini adalah kolaborasi antara pusat dan daerah, memastikan bahwa setiap bantuan tersalurkan dengan baik. Saat ini, pendistribusian sudah mencapai 63 persen di Kota Bandung,” ungkap Gin Gin.
Gelombang distribusi yang dimulai sejak awal tahun 2024 ini telah berjalan dengan sukses, dan kini memasuki tahap ketiga dengan pembagian beras yang berlangsung pada Agustus, Oktober, dan Desember 2024.
Program ini terus berlanjut dengan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, serta melalui validasi data yang akurat untuk memastikan hanya mereka yang benar-benar membutuhkan yang menerima bantuan.
Di tengah kegiatan sehari-hari, bantuan pangan ini menjadi angin segar bagi keluarga-keluarga di Bandung yang sedang berjuang.
Program CPP tidak hanya memberikan bantuan fisik, tetapi juga harapan bahwa ada solusi nyata untuk menangani kemiskinan.
Bantuan beras ini mungkin tampak sederhana, namun dampaknya sangat besar bagi mereka yang berada di garis kemiskinan.
Dengan pendistribusian yang semakin cepat dan tepat sasaran, pemerintah Kota Bandung optimis dapat menjaga stabilitas ekonomi masyarakat, setidaknya dalam hal kebutuhan pangan.
Upaya ini juga mencerminkan bagaimana pemerintah terus berusaha hadir di tengah masyarakat, memastikan setiap bantuan yang diberikan membawa manfaat nyata.
Koswara percaya bahwa melalui kerja sama yang baik antara pemerintah, penyedia beras, dan masyarakat, program ini dapat berjalan efektif dan efisien.
Harapannya, Kota Bandung tidak hanya sekadar mampu mengatasi masalah pangan, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih sejahtera dan berdaya. (SG-2)