“Selamat datang, selamat datang di Masjid Istiqlal, penuh damai penuh kasih, penuh kasih sayang.Selamat datang, selamat datang di Masjid Istiqlal, penuh damai penuh kasih, penuh kasih sayang.”
Lantunan lagu yang diiringi marawis dengan rampak dan darbuka oleh Remaja Masjid Istiqlal itu terus mengalun mengiringi Paus Fransiskus memasuki pelataran Masjid Istiqlal yang dekat dengan terowongan silahturahmi atau The Tunnel of Friendship menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga, Kamis (5/9) pagi.
Paus disambut oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar. dengan cium dan pelukan. Sebelum memulai sambutannya, acara dibuka dengan lantunan singkat ayat Al-Quran, dilanjutkan pembacaan Injil Lukas 10:25-37 tentang orang Samaria yang baik hati.
Baca juga: Kapolri dan Panglima TNI Cek Kesiapan Pengamanan Misa Agung Paus Fransiskus di GBK
Dalam sambutannya Paus menyebut jalur bernama Terowongan Silaturahmi itu melambangkan terowongan yang membantu orang menuju ‘terang’.
"Kita kaum beriman yang berasal dari tradisi keagamaan yang berbeda-beda. Memiliki sebuah tugas untuk dilakukan membantu semua orang melewati terowongan ini dengan pandangan yang diarahkan menuju terang," kata Paus yang didampingi Nazaruddin sebagai pemegang micnya.
Dengan demikian, lanjut Paus asal Argentina itu, antarumat beragama harus bisa saling mengenal dekat satu sama lainnya. Karena dengan mengenal seseorang, kehidupan yang tentrram akan terwujud.
Baca juga: Kagumi Pembukaan UUD 45, Paus Sebut Ekstrimisme dan Intoleransi Tantangan Bersama
"Di akhir perjalanan kita akan mampu mengenal dalam diri mereka yang berjalan di samping kita seorang saudara. Atau seorang saudari, yang dengannya kita dapat berbagi kehidupan dan saling mendukung satu sama lain," imbuh Paus.
Tidak hanya itu, Paus menegaskan, antarumat beragama harus bergotong-royong menghadapi ancaman. Terutama, ancaman-ancaman yang dapat memecah belah umat beragama itu sendiri.
"Terhadap tanda-tanda ancaman, terhadap masa-masa gelap, kita lawan dengan tanda persaudaraan. Dengan menyambut yang lain dan menghargai identitasnya,” kata Paus lagi.
Paus pun mengucapkan terima kasih kepada mereka yang bekerja dengan keyakinan bahwa semua orang bisa hidup dalam kerukunan dan damai, menyadari perlunya dunia yang lebih bersaudara.
Baca juga: Presiden Jokowi: Selamat Datang Yang Teramat Mulia Sri Paus Fransiskus ke Indonesia
“Saya berharap komunitas-komunitas kita semakin terbuka bagi dialog antarumat beragama dan semoga menjadi sebuah simbol kehidupan bersama yang damai, yang mencirikan Indonesia. Saya berdoa kepada Allah pencipta segala sesuatu agar Dia memberkati semua mereka yang melewati terowongan ini dalam semangat persahabatan, kerukunan, dan persaudaraan,” ujarnya mengakhiri pidatonya.
Semangat Bhineka Tungga Ika
Terakhir Paus Fransiskus mengajak semua pihak untuk meneguhkan kerukunan umat beragama demi kemanusiaan dan bertanggung jawab menghadapi krisis serius dan terkadang dramatis yang mengancam masa depan umat manusia khususnya perang dan konflik.
"Jangan sia-siakan anugerah yang dimiliki Indonesia, terutama kepada kaum muda semoga tidak ada seorangpun yang terjerumus dalam pesona fundamentalisme. Terima kasih atas senyum ramah Anda yang selalu terpancar di wajah. Teruslah berpegang pada semangat BhinnekaTunggal Ika, meski berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Terima kasih," ujar Paus Fransiskus
Sementara itu, Nazaruddin Umar selalu di sebelah Paus, menjelaskan tentang terowongan tersebut yang dibangun tahun lalu oleh pemerintah RI Presiden Jokowi. Fungsinya menghubungkan dua rumah ibadah yang sangat fungsional,
“Karena itu saya mohon yang Mulia untuk menjadi saksi akan fungsi terowongan ini,” ujarnya.
Selanjutnya, Nasaruddin menjelaskan di bawah terowongan itu ada dua level tempat parkir yang bisa menampung 1000 mobil yang bisa digunakan oleh dua rumah ibadah dan bisa digunakan bersama.
“Terowongan sangat indah yang melambangkan simbol silahturahim dan kerja sama yang sangat bagus antara umat beragama. Terowongan ini juga bisa digunakan untuk meeting antar umat beragama dan mereka-mereka itu semuanya adalah menjadi salah satu sponsor seni yang ditampilkan di terowongan ini. Kami berharap semoga dengan terowongan silaturahim ini menjadi jembatan persaudaraan bukan saja antara katolik dan islam, tetapi juga antara umat beragama dan sesama umat manusia,” ujar Nasaruddin..
Di akhir acara, Bapa Suci dan Imam Besar akan berjalan menuju halaman Masjid untuk foto bersama dengan para pemimpin agama lainnya. Terakhir, Imam Besar menyampaikan salam perpisahan kepada Bapa Suci di Pintu Al Fattah. Nasaruddin mencium kepala Paus, sebaliknya Paus mencium tangan Nasaruddin. Persahabatan yang indah.
Setelah acara pertemuan dialog antarumat beriman di Pelataran Masjid Istiqlal, Bapa Suci ke agenda kedua yakni pertemuan dengan para penerima bantuan dari organisasi amal.
Acara dimulai pada pukul 10.15 WIB. Di Aula Henry Soetio, lantai 8 Gedung Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Jalan Cut Mutia 10, Jakarta Pusat.
Di acara itu Paus bertemu secara pribadi dengan sekelompok orang sakit, difabel, dan orang miskin yang dibantu oleh berbagai organisasi amal yang terhubung dengan KWI. (Ros/SG-2)