Humaniora

Negara Anggota IPPP Berkomitmen Kurangi Emisi Karbon dalam Sidang di Jakarta

Sebagai negara kepulauan, Indonesia dan negara-negara Pasifik merasakan dampak perubahan iklim secara signifikan. 

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
26 Juli 2024
Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Dyah Roro Esti (dua dari kiri) di sela diskusi sesi II agenda IPPP ke-2, di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (25/7). (Dok.DPR RI)

DPR RI bersama parlemen dari negara-negara Pasifik kembali menggelar sidang kedua Forum Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) di Jakarta. 

 

Dalam acara yang dibuka dengan tiga panel diskusi ini, isu perubahan iklim menjadi salah satu topik utama yang dibahas.

 

Sebagai negara kepulauan, Indonesia dan negara-negara Pasifik merasakan dampak perubahan iklim secara signifikan. 

 

Baca juga: Produk UMKM Unggulan Papua Dipamerkan di Sidang Parlemen Asia-Pasifik

 

Anggota Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Dyah Roro Esti, menegaskan bahwa negara-negara kecil di Pasifik sangat rentan terhadap kenaikan permukaan air laut. 

 

"Negara-negara kepulauan sangat terancam hilang karena peningkatan permukaan air laut,” ucap Roro.

 

“Oleh karena itu, mereka menyuarakan pentingnya kerja sama untuk mencari solusi mengurangi dampak negatif perubahan iklim," jelas Roro di sela diskusi sesi kedua IPPP.

 

Roro mengungkapkan bahwa setiap negara anggota IPPP dalam forum tersebut berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon. 

 

Indonesia, misalnya, telah meratifikasi The Paris Agreement dan berkomitmen mengurangi emisi karbon sebesar 32%. 

 

Peran parlemen, menurut Roro, adalah mendorong pemerintah masing-masing negara untuk membuat kebijakan yang efektif dalam mengurangi dampak perubahan iklim. 

 

"Kolaborasi antarnegara anggota IPPP sangat penting, mengingat parlemen sebagai legislator dan pemerintah sebagai eksekutor," ujarnya dalam keterangan pers situs DPR RI, Jumat (26/7).

 

Baca juga: PLTGU Jawa-1: Solusi Emisi Karbon Terbesar di Asia Tenggara

 

Roro juga menekankan pentingnya kebijakan anggaran yang fokus pada masa depan berkelanjutan. 

 

"Kebijakan anggaran menjadi kunci, dan kami dalam hal ini memberikan masukan yang diperlukan," jelas politikus Fraksi Partai Golkar ini.

 

Hasil kesepakatan dari Sidang ke-2 IPPP diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah masing-masing negara untuk terus berkomitmen merealisasikan upaya mengurangi emisi karbon. 

 

"Kesepakatan dari IPPP ini sangat penting untuk disampaikan kepada pemerintah bahwa kami sudah bertemu dengan sebelas negara dan menyepakati beberapa hal.” paparnya. 

 

Baca juga: Bali Tuan Rumah Konferensi Pariwisata PBB tentang Pemberdayaan Perempuan di Asia Pasifik

 

“Kami meminta komitmen dari pemerintah untuk merealisasikan tujuan besar yang sudah disepakati," tutup Roro, yang juga Anggota Komisi DPR yang terkait isu energi terbarukan.

 

Sidang IPPP ini menunjukkan bahwa kolaborasi internasional sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim. 

 

Komitmen bersama ini diharapkan mampu mendorong langkah-langkah konkret dalam upaya mengurangi emisi karbon dan menjaga kelestarian lingkungan. (SG-2)