PENJABAT (Pj) Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, mengapresiasi para mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) yang telah berkontribusi nyata dalam menjaga dan memperbaiki lingkungan melalui kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Ekologi.
Selama 40 hari, para mahasiswa terjun langsung ke masyarakat untuk mengedukasi dan mengajak mereka peduli terhadap lingkungan dengan berbagai metode yang inovatif.
"Saya sangat mengapresiasi mahasiswa Unpar yang telah peduli terhadap lingkungan, serta masyarakat dan pihak kampus yang berperan aktif dalam kegiatan ini," ujar Bambang dalam acara Sharing Praktik Baik dan Kegiatan Kelulusan KKL Ekologi ke-2 Unpar di Kampus Unpar, Bandung, Jumat (14/6).
Baca juga: bjbPreneur on Campus Universitas Esa Unggul: Rancang Konsep Sustainability Business
Terjun Langsung ke Masyarakat
Bambang menekankan pentingnya pengalaman lapangan bagi mahasiswa, yang memungkinkan mereka memahami kondisi lingkungan secara langsung.
"Ini membutuhkan usaha besar, bagaimana mereka memberikan edukasi, menilai lingkungan, dan peduli untuk menciptakan lingkungan yang nyaman," kata Bambang sebagaimana dikutip situs Pemkot Bandung.
"Sehingga tujuan akhirnya adalah masyarakat menjadi lebih peduli terhadap lingkungan," jelasnya.
Bambang juga mendorong partisipasi berbagai pihak dalam menjaga lingkungan.
Baca juga: FIF Group dan Unpar Kolaborasi Luncurkan SCORE FLS Bantu UMKM Naik Kelas
Ia mencontohkan upaya Pemerintah Kota Bandung dalam membentuk berbagai kluster pengelolaan sampah, seperti kluster pendidikan, pusat perbelanjaan, kesehatan, perkantoran, hingga tingkat kewilayahan.
Kepedulian dan Kolaborasi
Ketua KKL Ekologi Unpar, Piyus Sugen Prasetyo, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa memahami dan mengetahui kondisi lapangan yang sebenarnya.
"Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Unpar. Melalui pengelolaan sampah, kita bekerja sama dengan Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda," ungkapnya.
Sebagai langkah awal, mahasiswa mengadakan kegiatan Clean Up Day.
"Agenda pertama adalah Clean Up Day, dengan peserta sebanyak 150 orang yang terdiri dari mahasiswa, warga, dan jajaran Citarum Harum. Kita berkolaborasi untuk membersihkan sampah," jelas Piyus.
Edukasi dan Eksplorasi
Kegiatan berikutnya adalah eksplorasi dan edukasi, yang disebut Door to Door Educations.
Mahasiswa memberikan pengetahuan langsung kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan.
"Selanjutnya adalah eksplorasi dan edukasi. Melalui Door to Door Educations, kita memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya lingkungan sehingga memberikan dampak positif yang bisa dimanfaatkan lebih baik," papar Piyus.
Dampak Positif bagi Lingkungan
Melalui serangkaian kegiatan ini, mahasiswa Unpar berhasil menggerakkan masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
Selain memberikan edukasi, mereka juga mendorong kolaborasi berbagai pihak untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik dan nyaman.
Baca juga: Pemkot Bandung Tegaskan Komitmen Hijau di Hari Lingkungan Hidup Sedunia
Bambang berharap kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut dan menginspirasi lebih banyak pihak untuk turut serta dalam menjaga lingkungan.
"Dengan kepedulian dan kolaborasi, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk generasi mendatang," tutupnya.
Dengan semangat yang tinggi dan dukungan dari berbagai pihak, KKL Ekologi Unpar berhasil memberikan kontribusi nyata dalam menjaga lingkungan, menjadikan Bandung sebagai kota yang lebih bersih dan hijau. (SG-2)
