KOMISI V DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik ke Tol Cipularang KM 92, Jawa Barat, pada Rabu (13/11), untuk meninjau lokasi kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan dan memakan korban jiwa.
Insiden ini dipicu oleh truk bermuatan kardus bernomor polisi B 9440 JIN yang diduga telah dimodifikasi sehingga tidak sesuai dengan bentuk aslinya.
Dalam kunjungan ini, Anggota Komisi V DPR RI, Novita Wijayanti dari Fraksi Gerindra, hadir bersama mitra kerja seperti Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Korlantas Polri, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Binamarga), Jasamarga, dan sejumlah pihak terkait lainnya.
Baca juga: 21 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, 1 Orang Tewas
Kunjungan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mendalam serta meninjau langsung kondisi di lapangan.
"Kami, DPR RI Komisi V, menyampaikan duka cita mendalam untuk keluarga korban. Kunjungan ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan tol," ujar Novita Wijayanti.
Anggota Komisi V DPR RI, Novita Wijayanti. (Dok.DPR RI)
Di lokasi kejadian, tim dari Komisi V DPR berdialog dengan sejumlah pihak, mendengarkan paparan dari para ahli, serta mengidentifikasi berbagai faktor yang diduga memicu kecelakaan.
Baca juga: DPR RI Dukung Pembangunan Tol Jagoratu untuk Majukan Pariwisata Sukabumi
Menurut Novita, faktor utama yang diperhatikan adalah kondisi jalan yang berlubang, penurunan permukaan jalan, cuaca buruk saat kejadian, serta masalah rem dan kelebihan muatan pada truk.
Data yang dikumpulkan mengungkap bahwa Tol Cipularang sering menjadi lokasi kecelakaan, dengan lima kecelakaan yang tercatat hanya pada tahun ini.
"Sejak 2011, kecelakaan di ruas tol ini terus terjadi. Cipularang bahkan sudah memiliki reputasi buruk terkait keselamatan," ungkap Novita.
Dengan panjang 52 kilometer dan tingkat kepadatan tinggi, Tol Cipularang menjadi salah satu titik rawan kecelakaan di Indonesia.
Komisi V DPR juga menyoroti pentingnya perbaikan infrastruktur jalan tol dan pengawasan ketat terhadap kendaraan yang melintas, terutama yang melebihi kapasitas muatan.
Novita menekankan perlunya penyusunan rekomendasi independen dan menyeluruh berdasarkan hasil investigasi ini.
"Kami akan melakukan investigasi independen untuk memastikan hasilnya bebas dari pengaruh kepentingan mana pun," tegasnya.
DPR RI, lanjut Novita, berencana membentuk panitia kerja (panja) untuk mengawasi kualitas, kenyamanan, dan keselamatan jalan tol secara menyeluruh, tak hanya di Pulau Jawa tetapi juga di Sumatra dan daerah lainnya.
Baca juga: Insiden Kecelakaan Maut di Tol Pemalang, Tiga Kru TVOne Meninggal Dunia
Komisi V DPR juga menggarisbawahi pentingnya penindakan terhadap kendaraan over dimension and overloading (ODOL) yang masih sering melintas di jalan tol.
"Kami ingin mencapai zero accident dan memastikan tidak ada lagi korban jiwa di jalan tol," ucap Novita.
Kunjungan ini menunjukkan keseriusan Komisi V DPR RI dalam menangani isu keselamatan jalan tol.
Dengan langkah konkret yang diharapkan segera terwujud, keamanan pengguna jalan tol diharapkan akan semakin terjamin. (SG-2)