KETUA Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon menilai masalah air merupakan salah satu masalah krusial.
"Terlebih lagi dalam Sustainable Development Goals (SDGs) alias Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, air menjadi target capaian nomor 6 yang diharapkan dapat terealisasi di 2030," jelas Fadli.
Menurut Fadli, permasalahan mengenai air ini masih terlalu banyak, bahkan untuk di Indonesia sendiri.
Baca juga: Indonesia Perkenalkan Teknologi Bendung Modular di World Water Forum ke-10
“Ada dua miliar penduduk dunia yang mempunyai masalah dengan air bersih. Separuh penduduk dunia itu punya masalah dengan kelangkaan air," jelas Fadli Zon saat ditemui di Bogor, Jawa Barat, sebagaimana dilansir situs DPR RI, Rabu (15/5)
"Saya kira ini harus jadi satu perhatian bersama, harus menjadi satu isu politik. Termasuk bagaimana kita juga di dalam negeri menyiapkan undang-undang pelayanan air, terkait dengan air bersih dan sanitasi," papar Fadli dalam menyambut pelaksanaan World Water Forum (WWF) atau Forum Air Sedunia ke-10 di Bali, pada 18-25 Mei 2024.
"Masih banyak masyarakat yang kurang sadar akan pentingnya air. Kita suka take it for granted, karena air banyak kita jadi suka menghambur-hamburkan air,” jelasnya.
Baca juga: World Water Forum 2024 di Bali Momen Promosikan Pariwisata dan Ekraf
Dalam kunjungan kerja tersebut, BKSAP menunjukkan keseriusannya dalam mempersiapkan acara pertemuan antar parlemen pada World Water Forum (WWF) atau Forum Air Sedunia ke-10.
BKSAP juga melakukan kunjungan kerja dengan mengundang beberapa pihak terkait seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) hingga praktisi ahli seperti Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB).
Baca juga: Indonesia Kenalkan Program Air Minum Berbasis Masyarakat di World Water Forum ke-10
“Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka untuk persiapan DPR sebagai tuan rumah World Water Forum di Bali," ujarnya.
"Kami mempersiapkan dan juga mengundang dari kalangan akademisi, kalangan ahli, hingga kalangan organisasi masyarakat sipil," kata Fadli.
"Kami juga menerima masukan-masukan untuk persiapan (pertemuan antar parlemen) dari anggota BKSAP yang juga menjadi peserta dari sisi parlemen mewakili Indonesia,” terang Fadli. (SG-2)