Humaniora

Jelang Iduladha, Pemkot Bandung  Pemeriksa Hewan Kurban dengan Inovasi Teknologi

Aplikasi e-selamat (Sehat, Layak, Makin Tenang) merupakan inovasi terbaru yang memudahkan masyarakat dalam memeriksa kelayakan hewan kurban.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
06 Juni 2024
Aaplikasi e-selamat (Sehat, Layak, Makin Tenang) merupakan inovasi terbaru yang memudahkan masyarakat dalam memeriksa kelayakan hewan kurban., (Dok.Pemkot Bandung)

DALAM rangka menyambut Hari Raya Iduladha, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung menunjukkan komitmennya dalam memastikan kesehatan dan kelayakan hewan kurban.

 

Pada Rabu (5/6), di Pusat Penjualan Sapi Depo An-Nahr, Jalan Soekarno Hatta, Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, mengumumkan pelaksanaan pemeriksaan hewan kurban oleh tim khusus yang dinamakan Satgas Antemortem.

 

“Seperti tahun sebelumnya, DKPP menerjunkan tim pemeriksaan hewan kurban. Namanya Satgas Antemortem,” ujar Gin Gin.

 

Baca juga: Tips Sehat Dan Ramah Lingkungan Pembungkus Daging Hewan Kurban

 

Satgas ini terdiri dari petugas DKPP, anggota Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jawa Barat, perwakilan dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Padjadjaran (Unpad), dan mahasiswa Telkom University yang berperan dalam menginput data pada aplikasi e-selamat DKPP Kota Bandung.

 

Inovasi Teknologi e-Selamat

 

Gin Gin menjelaskan bahwa aplikasi e-selamat (Sehat, Layak, Makin Tenang) merupakan inovasi terbaru yang memudahkan masyarakat dalam memeriksa kelayakan hewan kurban.

 

 

Aplikasi ini memiliki fitur input database yang mencakup foto, umur, dan data kesehatan hewan, sehingga memberikan keyakinan lebih kepada pembeli. 

 

“Aplikasi ini memudahkan masyarakat atau pembeli yang akan membeli hewan kurban," katanya.

 

Baca juga: Idul Adha Momen Cuan Peternak Hewan Kurban

 

"Masyarakat bisa mengunduh aplikasi untuk Android 'scanner e-selamat' dan mendapatkan data lengkap tentang hewan yang akan dibeli,” jelas Gin Gin. 

 

Proses Pemeriksaan dan Keamanan Hewan Kurban

 

Tim Satgas Antemortem yang berjumlah 174 orang ini tersebar di 30 kecamatan di Kota Bandung.

 

Setiap hari, mereka melakukan pemeriksaan terhadap hewan-hewan yang dijual.

 

Pemeriksaan fisik meliputi postur tubuh, permukaan kulit, lendir, kecukupan umur, dan pengecekan gigi untuk memastikan hewan bebas dari penyakit.

 

“Pengecekan hewan secara fisik terdiri dari postur tubuh, permukaan kulit, lendir yang tidak berlebihan, dan umur yang cukup," ujar Gin Gin.

 

Baca juga: Lima Cara Kenali Hewan Kurban Sehat Saat Idul Adha 2023

 

"Jika ditemukan hewan yang sakit atau memiliki penyakit, akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” papar Gin Gin sebagaimana dilansir situs Pemkot Bandung.

 

Sambutan Baik dari Pedagang

 

Muhammad Wahyu, pemilik Depo Penjualan Sapi, menyambut baik inisiatif ini. Menurutnya, pemeriksaan dari DKPP memberikan jaminan tambahan kepada pembeli mengenai kesehatan dan kelayakan hewan yang dijual.

 

“Kita terbantu oleh DKPP ini untuk lebih meyakinkan pembeli dengan memberikan informasi yang lengkap dan terpercaya,” ujarnya.

 

Wahyu menyiapkan 42 ekor sapi untuk kebutuhan Iduladha tahun ini dengan harga mulai dari Rp19,5 juta.

 

Ia berharap, dengan adanya pemeriksaan ini, kepercayaan pembeli akan meningkat dan transaksi berjalan lancar.

 

Langkah Maju untuk Kesehatan Masyarakat

 

Pemeriksaan hewan kurban oleh DKPP Kota Bandung dengan bantuan teknologi aplikasi e-selamat ini merupakan langkah maju dalam memastikan kesehatan masyarakat dan kehalalan proses kurban.

 

Inovasi ini diharapkan dapat diadopsi oleh kota-kota lain di Indonesia, memberikan standar baru dalam keamanan dan transparansi penjualan hewan kurban.

 

Dengan persiapan yang matang dan pemeriksaan ketat, masyarakat Kota Bandung bisa merayakan Iduladha dengan tenang, yakin bahwa hewan kurban mereka sehat dan layak.

 

Semoga langkah ini menjadi inspirasi untuk kota-kota lain dalam meningkatkan standar kesehatan hewan kurban di seluruh Indonesia. (SG-2)