KEMERIAHAN Lebaran tahun ini dirasakan bersama oleh umat Muslim, Buddha (Buddhist), dan umat beragama lainnya, di Desa Kalimanggis, Temanggung Jawa Tengah. Suasana kebersamaan tampak terasa pada perayaan Idulfitri 1 Syawal 1445 H di desa tersebut.
Desa Kalimanggis terdiri atas tujuh dusun. Sebanyak 49% penduduknya beragama Budha, 45 % memeluk Islam, sementara 6% lainnya beragama Kristen, Katolik Hindu dan aliran kepercayaan.
Sebagaimana umumnya, masyarakat muslim Dusun Krajan Desa Kalimanggis, juga bersiap menjelang Idulfitri. Mereka menyiapkan sarana dan prasarana di Masjid Almuhajirin.
Baca juga: KH Abdul A'la Basyir: Idulfitri 1445 Hijriah, Teguhkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Cuaca di wilayah Kalimanggis cerah berawan dan sedikit berkabut, jelang Salat Id. hawa dingin yang menyemburat, tidak menyurutkan umat muslim untuk salat bersama dengan penuh suka cita.
Salat Ied dimulai tepat pukul 07.00 WIB. Umat muslim tampak memadati Masjid Almuhajirin. Usai salat, mereka keluar dari ruang utama masjid sambil bersalam-salaman, lalu saling kunjung ke sanak saudara.
Suasana menyambut hari kemenangan ini tampak begitu ramai penuh kebersamaan. Umat secara bersama-sama berkunjung ke rumah tetangga untuk bersalaman dan memohon maaf.
Baca juga: Ucapan Selamat Idulfitri 1445 H dari Presiden Jokowi dan Ibu Iriana
“Nyuwun ngapuro sedoyo kalepatan jih, Pak (mohon maaf semua kesalahan ya pak)," sebut salah satu warga kepada orang yang lebih tua, seperti dilansir kemenag.go.id, Kamis (11/4).
Di sela keramaian, tampak tokoh agama Buddha Bhante Thitasaddho yang secara langsung berkunjung ke rumah warga muslim. Bhante berbaur dan ikut mengucapkan selamat Idulfitri kepada umat muslim yang baru salat.
“Selamat merayakan Idulfitri bapak dan ibu, mohon maaf lahir dan batin, semoga kita semua senantiasa bahagia bersama keluarga,” ucap Bhante.
Dengan penuh senyum dan bahagia warga merasa senang dan bahagia menerima ucapan selamat dari Bhante.
Pengurus Masjid Almuhajirin, Ariyanto menuturkan salat Ied digelar sesuai arahan pemerintah.
“Kami melaksanakan Sholat Idul Fitri sesuai dengan arahan pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama,” sebutnya.
Kepala Desa Kalimanggis, Didik Agus Susilo, menyampaikan, untuk Desa Kalimanggis, baik warga yang beragama Islam ataupun nonmuslim juga menerima tamu dan menyiapkan sajian atau makanan komplit di meja. Bahkan, mereka juga menyediakan ketupat atau makan komplit dengan lauk pauk lengkap.
“Warga tetap menyiapkan makanan dan menerima tamu dari saudara atau kerabat yang beragama muslim dan saling memaafkan atau malahan dari nonmuslim juga berkunjung untuk menyambut hari kemenangan dan bersama-sama bersilaturahmi, sambil sungkem kepada kerabat yang lebih tua (sepuh) karena lebaran untuk semua,” sebutnya.
Menurutnya silaturahmi atau anjang sana Idulfitri seperti itu sudah ada sejak dulu dan memang terus dilestarikan untuk menjaga kebersamaan antar keluarga walaupun beda agama.
"Ini sudah menjadi tradisi dan budaya," tandasnya. (SG-1)