Humaniora

IKM Keripik Pisang Dapat Hibah Mesin Perajang Hasil Karya Politeknik ATI Makassar

Berbagai program dan kegiatan yang dilakukan unit pendidikan vokasi Kemenperin juga turut meningkatkan ekonomi daerah dan nasional melalui peran sektor industri. 
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
04 April 2024
Dok. Kemenperin

GUNA memenuhi kebutuhan sektor industri dalam menopang produktivitasnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong unit pendidikan vokasi binaannya menjalin kerja sama dengan sektor industri. 

 

“Contohnya, untuk mendukung perekonomian di Sulawesi Selatan, kami aktif mencetak tenaga kerja industri terampil melalui penyelenggaraan pendidikan vokasi industri di Politeknik ATI Makassar, AK-Manufaktur Bantaeng, SMK-SMAK Makassar, dan SMK-SMTI Makassar,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Rabu (3/4), seperti dilansir kemenperin.go.id.

 

Menurutnya, kemitraan link and match yang selama ini sudah dibangun antara lain memasok sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan menciptakan inovasi teknologi yang dibutuhkan oleh sektor industri.

 

Baca juga: Sukses Membudidayakan Udang Politeknik AUP Serang diharapkan Cetak Entrepreneur Muda

 

Menperin Agus optimistis, berbagai program dan kegiatan yang dilakukan unit pendidikan vokasi Kemenperin juga turut meningkatkan ekonomi daerah dan nasional melalui peran sektor industri. 

 

“Sebab, aktivitas sektor industri terbukti memberikan dampak yang luas bagi perekonomian, mulai dari penerimaan devisa dari investasi dan ekspor serta penambahan jumlah tenaga kerja,” imbuhnya.

 

Salah satu implementasi best practice tersebut adalah produksi mesin atau alat yang berkaitan dengan industri yang dipelajari di unit pendidikan terkait. 

 

Baca juga: Tiga Politeknik Pariwisata Mendapat Akreditasi A

 

Misalnya, Politeknik ATI Makassar melalui unit Teaching Factory-nya memproduksi mesin perajang pisang yang dihibahkan ke industri kecil dan menengah (IKM) yang memproduksi keripik pisang di Sulawesi Selatan.

 

“Politeknik ATI Makassar sebagai salah satu unit pendidikan vokasi Kemenperin tidak hanya mencetak tenaga kerja yang kompeten, namun juga memiliki karya dan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Hal ini merupakan pencapaian yang patut dibanggakan," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan.

 

Unit Teaching Factory Politeknik ATI Makassar menghibahkan sebanyak tujuh mesin perajang pisang yang diproduksi selama tahun 2023 untuk IKM di sejumlah kabupaten di Sulawesi Selatan, antara lain di kabupaten Bone, Bulukumba, dan Maros.

 

"Produksi mesin perajang pisang oleh Unit Teaching Factory Politeknik ATI Makassar ini dapat menjadi motivasi agar unit pendidikan vokasi Kemenperin lainnya dapat membuat lebih banyak karya yang bermanfaat bagi masyarakat dan pelaku industri,” ujarnya. 

 

Rancangan mahasiswa

Sementara itu, Direktur Politeknik ATI Makassar, Muhammad Basri, menjelaskan, mesin perajang pisang tersebut merupakan rancangan mahasiswa program studi Teknik Manufaktur Industri Agro yang menjadi tugas akhir mereka yang diproduksi lebih banyak oleh unit Teaching Factory dengan melibatkan mahasiswa dalam proses pabrikasinya.

 

“Mesin ini mampu mengolah pisang sebanyak 150-200 kilogram per jam dan lebih hemat listrik dibandingkan mesin perajang pisang lainnya. Dengan mengonsumsi daya 900 Watt, mesin sudah bisa dioperasikan," ungkapnya.

 

Mesin perajang pisang ini berfungsi untuk menghasilkan potongan pisang dalam berbagai bentuk, baik model panjang maupun bulat. Produk makanan yang bisa dihasilkan di antaranya keripik pisang, sale pisang, dan kreasi kue berbasis pisang lainnya. “Tahun 2024 ini, unit Teaching Factory Politeknik ATI Makassar akan memproduksi kembali mesin perajang pisang sebanyak delapan unit,” ujar Basri.

 

Politeknik ATI Makassar merupakan salah satu dari 11 politeknik yang dimiliki oleh Kemenperin. Politeknik tersebut mempunyai tugas menyelenggarakan program pendidikan vokasi di bidang teknologi industri dan manufaktur, yang memiliki empat program studi yakni Teknik Industri Agro, Teknik Manufaktur Industri Agro, Teknik Kimia Mineral, dan Otomasi Sistem Permesinan. (SG-1)