Humaniora

Dua Remaja Bandung Harumkan Barongsai Long Wang di Kancah Bergengsi

Zulfikar, siswa kelas 9 SMP, mulai berlatih Barongsai dua tahun lalu. Meski terbilang singkat, perjalanan latihannya telah membuahkan hasil yang gemilang. 

By Kang Deri  | Sokoguru.Id
23 Januari 2025
Anggota Sasana Barongsai Long Wang Indonesia, telah mengumpulkan sejumlah medali dari berbagai kompetisi, bahkan saat bersaing dengan peserta yang jauh lebih tua.  (Ist/Pemkot Bandung)

DI usia yang masih belia, Zulfikar Abdul Rozzak (15) dan Zean Fahreza Putra Al Aziz (11) berhasil menorehkan prestasi luar biasa di dunia Barongsai. 

 

Keduanya, anggota Sasana Barongsai Long Wang Indonesia, asal Kota Bandung telah mengumpulkan sejumlah medali dari berbagai kompetisi, bahkan saat bersaing dengan peserta yang jauh lebih tua. 

 

Keberhasilan mereka menjadi bukti bahwa usia bukanlah penghalang untuk mencapai kesuksesan.

 

Baca juga: Inilah Sejarah Imlek dan Perayaan Tahun Baru China 2025

 

Perjalanan Menuju Prestasi

 

Zulfikar, siswa kelas 9 SMP, mulai berlatih Barongsai dua tahun lalu. Meski terbilang singkat, perjalanan latihannya telah membuahkan hasil yang gemilang. 

 

Dok.Pemkot Bandung.

 

Ia berhasil merebut medali di berbagai ajang bergengsi, seperti Kejuaraan Miko Mall, Presiden Cup Jakarta, hingga menjadi runner-up di Cibadak Fun Day 2024.

 

“Kalau biasa latihan, saya menjadi pemain kepala Barongsai, kadang bermain meja, dan kadang bermain tambur,” ujar Zulfikar saat ditemui di Sasana Barongsai Long Wang Indonesia, Rabu (22/1/2024).

 

Torehkan Prestasi 

 

Sementara itu, Zean, yang baru berusia 11 tahun, juga tak kalah membanggakan. Dalam perjalanan kariernya, ia telah meraih tiga gelar juara, termasuk Juara 1 di Cibadak Fun Day 2024. 

 

Baca juga: Pemkot Bandung Gelar Silaturahmi Imlek 2025, Cerminkan Toleransi dan Kebahagiaan

 

Ketekunan Zean semakin terlihat saat mendekati kompetisi atau perayaan Imlek, di mana intensitas latihannya meningkat menjadi tujuh hari penuh setiap minggu.

 

“Seminggu setiap hari latihan, 7 hari full,” ungkap Zean.

 

Dari Hobi hingga Prestasi

 

Kecintaan Zulfikar dan Zean terhadap Barongsai bermula dari seringnya mereka menonton pertunjukan seni tradisional ini. 

 

Dok.Pemkot Bandung.

 

Bersama teman-teman, mereka mulai mencoba latihan, hingga akhirnya jatuh cinta pada dunia Barongsai. Apa yang awalnya hanya hobi kini berubah menjadi jalan untuk mengukir prestasi.

 

Menurut Agus Hendrik Priatna, pemilik sekaligus pelatih Sasana Barongsai Long Wang Indonesia, kunci keberhasilan para atlet muda ini adalah latihan fisik yang intens.

 

“Kenapa saya utamakan latihan fisik? Karena mereka harus mengembangkan ketahanan di kaki, tangan, dan perut. Tiga unsur itu sangat vital, makanya saya tekankan untuk fisik dulu,” jelas Agus.

 

Baca juga: Old Shanghai City, Jakut, Cakung Sambut Imlek 2576 dengan Seribu Lampion

 

Ia berharap prestasi Zulfikar dan Zean dapat menjadi inspirasi bagi anggota tim lainnya untuk terus berjuang dan meraih lebih banyak kemenangan di masa depan.

 

Masa Depan yang Cerah

 

Dedikasi dan semangat kedua pemuda ini menjadi simbol kebangkitan seni tradisional Barongsai di kalangan generasi muda. 

 

Dengan latihan yang konsisten dan dukungan penuh dari Sasana Long Wang Indonesia, Zulfikar dan Zean diprediksi akan terus mencetak prestasi di tingkat yang lebih tinggi.

 

Barongsai bukan hanya sekadar seni pertunjukan, tetapi juga simbol kekuatan, kerja keras, dan kebanggaan. 

 

Melalui bakat luar biasa Zulfikar dan Zean, seni ini mendapatkan energi baru yang menjanjikan masa depan yang cerah bagi dunia Barongsai Indonesia. (SG-2)