Humaniora

Atdag Canberra Berbagai Peluang Bisnis dalam Strategi Digital Inovatif

Seminar yang dihadiri 120 orang ini terdiri dari peserta dan pengunjung TEI. Seminar tersebut bertujuan meningkatkan kesadaran peserta mengenai peluang bisnis dalam mengekspor produk Indonesia ke pasar luar negeri, khususnya Australia.

By Sokoguru  | Rafqi Sadikin  | Sokoguru.Id
19 Oktober 2023

Dalam agenda Trade Expo Indonesia (TEI) ke-38 terdapat seminar Digital Signature in Global Trade yang digelar di Hall Garuda Indonesia Convention Exhibition Bumi Serpong Damai (ICE BSD), Kabupaten Tangerang, Banten pada Rabu, (18/10). Tema yang diusung adalah Accelerating Export Growth: The Power of Digital Transformation and Technology.


Seminar yang  dihadiri 120 orang ini terdiri dari peserta dan pengunjung TEI. Seminar tersebut bertujuan meningkatkan kesadaran peserta mengenai peluang bisnis dalam mengekspor produk Indonesia ke pasar luar negeri, khususnya Australia. Selain itu, meningkatkan pemahaman peserta mengenai peran identitas digital dan tanda tangan digital yang tersertifikasi dalam bisnis modern.


Turut hadir menjadi narasumber CEO PT Privy Identitas Digital Marshall Pribadi yang memaparkan digitalisasi dokumen dalam mendorong ekspor produk Indonesia. Chairman Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Womenpreneur Melissa A. Hamid yang menerangkan peran organisasi dan ukungan HIPMI serta CEO PT Wifkain Teknologi Indonesia Sara Sofyan yang menjelaskan studi kasus keberhasilan ekspor produk Indonesia. Bertindak sebagai moderator adalah Wakil Direktur Eksekutif Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Mercy Simorangkir.


Atase Perdagangan Canberra Agung Haris Setiawan menyatakan, bisnis di seluruh dunia semakin mengakui perlunya mengadopsi strategi digital yang inovatif untuk memperluas pasar dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Dalam konteks perdagangan internasional, digitalisasi telah menjadi salah satu faktor penentu utama dalam keberhasilan.


Digitalisasi, Kolaborasi adalah Faktor Kunci

 

"Peran pengusaha-pengusaha muda Indonesia yang semakin melek bisnis dan teknologi berperan besar dalam mendongkrak nilai dan jumlah ekspor Indonesia, khususnya dengan memanfaatkan digitalisasi. Dengan adopsi teknologi yang tepat, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta bisnis Indonesia dapat meningkatkan daya saing, efisiensi, pemasaran produk, serta meningkatkan keamanan dan kepercayaan transaksi di pasar global, khususnya dengan teknologi tanda tangan digital dan identitas digital," jelas Haris.


Haris melanjutkan, kolaborasi juga merupakan aspek yang penting untuk dapat mendukung kesuksesan bisnis Indonesia di mancanegara. Dukungan dari pemerintah melalui perwakilan perdagangan di luar negeri (perwadag) memainkan peran penting dalam menghubungkan bisnis Indonesia dengan pasar internasional.


Pengusaha Lokal Dapat Semakin Bersaing Jika Terhubung

 

"Perwadag memfasilitasi kolaborasi dan kemitraan dengan negara-negara tuan rumah, membantu bisnis dalam menjalani regulasi perdagangan internasional, dan mengidentifikasi peluang- peluang baru. Dengan kata lain, Atase Perdagangan Canberra bersama Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Sydney dapat membantu pelaku usaha Indonesia merambah Australia," ujar Haris.


Berdasarkan data yang diolah Kementerian Perdagangan, neraca perdagangan Indonesia-Australia pada Januari--Agustus 2023 mencatatkan defisit USD 4,03 miliar. Angka tersebut terdiri dari ekspor Indonesia ke Australia sebesar USD 2,04 miliar dan impor Indonesia dari Australia USD 6,25 miliar. Untuk itu, Haris mendorong pelaku usaha Indonesia untuk membanjiri Australia dengan produk Indonesia, baik barang maupun jasa.