PADA Selasa (30/7), Presiden Joko Widodo menerima kunjungan pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kalimantan Timur (Kaltim) serta pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kaltim di Istana Garuda, kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kaltim.
Pertemuan ini membahas isu penting terkait keterlibatan pengusaha lokal dalam proyek pembangunan IKN.
Presiden Jokowi menekankan dukungannya terhadap peningkatan keterlibatan pengusaha lokal, mengharapkan mereka tidak hanya berperan sebagai subkontraktor, tetapi sebagai pemain utama dalam proyek besar ini.
Baca juga: Hari Ketiga di IKN, Presiden Jokowi Tinjau Hotel Nusantara
“Insyaallah, teman-teman akan dirangkul lebih luas lagi untuk menjadi bukan hanya sebagai subkontraktor, tapi sebagai pemain utama," ujar Ketua Umum Kadin Kaltim, Donna Faroek, usai pertemuan.
Donna menambahkan bahwa Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga akan membantu mempermudah pengusaha lokal untuk terlibat lebih banyak dalam pembangunan IKN.
Selain itu, Donna menyoroti perlunya keterlibatan pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan di Kalimantan Timur.
Saat ini, provinsi tersebut masih bergantung pada pasokan pangan dari luar daerah seperti Jawa dan Sulawesi.
“Saat ini sudah ada IKN, artinya ada 23 ribu pekerja, dan nanti akan ada tambahan ASN serta TNI-Polri. Ini harus kita pikirkan bagaimana melayani mereka dalam hal pangan,” jelas Donna.
Baca juga: Presiden Jokowi Bertemu Jajaran OIKN dan Menhub di Istana Garuda, IKN
Kadin Kaltim melihat potensi besar dalam pengembangan lahan pertanian di Penajam Paser Utara (PPU), yang hingga kini belum dimanfaatkan secara optimal.
Lahan seluas sekitar 13 ribu hektar diharapkan dapat dikelola lebih baik untuk mendukung kebutuhan pangan IKN.
“Kami berharap adanya IKN dapat mempercepat pengembangan lahan pertanian di Penajam Paser Utara,” ungkap Donna.
Selain itu, Kadin Kaltim juga menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk Kementerian PUPR, Kementerian Pertanian, serta pemerintah daerah. Pemerintah daerah dinilai belum maksimal membantu para petani di Penajam Paser Utara.
HIPMI juga menyampaikan aspirasi mereka untuk berperan lebih aktif dalam proyek-proyek pembangunan IKN.
Mereka mengharapkan kemudahan perizinan dan peluang lebih besar dalam proyek utama, seperti membuka kafe dan rumah makan untuk memenuhi kebutuhan di IKN.
“Saya harap perizinan dimudahkan karena banyak teman-teman dari HIPMI dan Kadin ingin membuka usaha, seperti kafe dan rumah makan, karena kebutuhan di IKN nanti tidak akan cukup jika hanya tergantung pada sepanjang jalan Sepaku,” kata Donna sebagaimana dikutip siaran pers Istana Kepresidenan RI, Selasa (30/7)..
Ketua Kadin Balikpapan, Yaser Arafat, menambahkan bahwa Presiden juga menginstruksikan Menteri Perhubungan dan Menteri PUPR untuk segera menyelesaikan isu-isu terkait transportasi massal dan penyediaan air bersih untuk kota-kota penyangga seperti Balikpapan, Samarinda, dan PPU.
Baca juga: Bersepeda Motor, Presiden Jokowi Ajak Influencers Tinjau Jalan Tol IKN
Presiden menekankan bahwa keberhasilan pembangunan IKN harus diiringi dengan pembangunan yang merata di kota-kota penyangga sekitarnya.
“Keberhasilan IKN juga berarti keberhasilan pembangunan kota penyangga seperti Balikpapan, Samarinda, dan Penajam. Itu yang diharapkan oleh Presiden,” ujar Yaser.
Dalam pertemuan ini, Presiden didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR dan Plt. Kepala Otoritas IKN Basuki Hadimuljono, serta Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Raja Juli Antoni.
Para pengurus Kadin dan HIPMI Kaltim yang hadir antara lain Ketua Umum Kadin Kaltim Donna Faroek, Ketua Kadin Balikpapan Yaser Arafat, Ketua Kadin PPU Rusdiansyah, Ketua Umum HIPMI Kaltim Andi Adi Wijaya, Ketua Umum HIPMI Balikpapan Adam Dustin Bhakti, dan Ketua Umum HIPMI Samarinda Aris Nur Huda. (SG-2)