DATA Badan Pusat Statistik menunjukkan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Februari 2024 tercatat sebesar 0,37% (mtm), sehingga secara tahunan menjadi 2,75% (yoy). Hal itu menunjukkan Inflasi (IHK) pada Februari 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1%.
Demikian disampaikan Asisten Gubernur Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono dalam siaran pers yang dilansir bi.go.id, Jumat (1/2).
Meski terjaga, lanjutnya, inflasi kelompok volatile food meningkat. Kelompok volatile food pada Februari 2024 mencatat inflasi sebesar 1,53% (mtm), lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,01% (mtm).
Baca juga: Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Januari 2024 terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1%
“Peningkatan inflasi volatile food tersebut disumbang terutama oleh inflasi komoditas beras, cabai merah, dan telur ayam ras. Peningkatan inflasi lebih lanjut tertahan oleh deflasi bawang merah, tomat, dan cabai rawit,” imbuh Erwin.
Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 8,47% (yoy), meningkat dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 7,22% (yoy).
Inflasi kelompok administered prices juga tercatat meningkat. Kelompok administered prices pada Februari 2024 mengalami inflasi sebesar 0,15% (mtm), meningkat dari bulan sebelumnya yang deflasi sebesar 0,48% (mtm).
Peningkatan tersebut disumbang oleh inflasi sigaret kretek mesin sejalan dengan kenaikan cukai rokok yang ditransmisikan secara bertahap terhadap harga jual oleh produsen.
Secara tahunan, inflasi kelompok administered prices menjadi sebesar 1,67% (yoy), menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,74% (yoy).
Lebih lanjut, Erwin menjelaskan Inflasi yang terjaga tersebut merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.
Ke depan, lanjut Erwin, Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1% pada 2024.
“Inflasi inti tetap terjaga. Pada Februari 2024 tercatat sebesar 0,14% (mtm), lebih rendah dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,20% (mtm),” ujarnya lagi.
Pria dari Dapartemen Komunikasi Bank Indonesia ini menyatakan, realisasi inflasi inti tersebut disumbang terutama oleh inflasi komoditas minyak goreng, nasi dengan lauk, dan emas perhiasan. Secara tahunan, inflasi inti Februari 2024 tercatat sebesar 1,68% (yoy), stabil dari inflasi bulan sebelumnya. (SG-1)