Ekonomi

Lampaui Target, Produksi Garam Nasional 2023 Capai 2,5 Juta Ton

Keberhasilan capaian produksi garam nasional bukan hanya tentang angka-angka statistik, tetapi juga dampak positif yang dirasakan oleh 
masyarakat pesisir. 

 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
29 Februari 2024
Dok. KKP

PRODUKSI garam nasional Tahun 2023 sebesar 2,5 juta ton atau 147% dari target capaian yang ditetapkan yakni 1,7 juta ton. Capaian yang melampaui target tersebut diperoleh dari sektor produksi garam rakyat 2,2 juta ton dan sisanya dari perusahaan garam swasta nasional.

 

“Sebanyak 13 Provinsi turut memberikan berkontribusi dalam pencapaian target produksi garam tersebut,” kata  Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut  Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Victor Gustaaf Manoppo, dalam keterangannya di Jakarta yang dilansir kkp.go.id, Rabu (28/2).

 

Provinsi Jawa Timur, lanjutnya, mencatatkan produksi garam terbesar di 2023 dengan total 802 ribu ton yang disusul Jawa Tengah 652 ribu ton dan Jawa Barat sebesar 394 ribu ton produksi garam. Total terdapat 13 provinsi prioritas yang menyumbangkan capaian produksi garam rakyat.

 

Baca juga: KKP Beri Pendidikan Gratis dengan Kuota 100% dari Kalangan Nelayan, Petambak Garam

 

Selain garam yang diproduksi oleh Masyarakat, menurut Victor juga terdapat garam yang diproduksi perusahaan BUMN dan swasta seperti PT Garam, PT Cheetam, PT Timor Livestock Lestari dan PT Tjakrawala Timur Sentosa.

 

 

“Keberhasilan capaian produksi garam nasional bukan hanya tentang angka-angka statistik, tetapi juga dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat pesisir. Masyarakat lokal menjadi agen perubahan dalam mengangkat potensi sektor kelautan, menciptakan keberlanjutan ekonomi dan menjaga kelestarian lingkungan,” imbuh Victor. 

 

Pembangunan gudang

 

Sementara itu, Direktur Jasa Kelautan  Miftahul Huda menjelaskan, intervensi KKP dalam meningkatkan dan menunjang produksi garam nasional di antaranya melalui pembangunan 23 Gudang Garam Rakyat, fasilitasi sistem resi gudang pada tujuh koperasi garam, revitalisasi washing plant di Indramayu, Brebes, Gresik dan Pasuruan.

 

 

Tak hanya itu, sambungnya, KKP juga mengintegrasikan 3.787 hektare (ha) lahan garam, memberikan bantuan alat pemurnian air tua di Indramayu dan Brebes, pendampingan standardisasi pengolahan garam di enam kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta telah menerbitkan tiga  sertifikat garam indikasi geografis yaitu di Amed Kabupaten Karangasem dan Kusamba Kabupaten Klungkung Provinsi Bali serta di Gunung Krayan yang terletak di Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara.

 

 

“Tentunya ini bentuk komitmen KKP dalam memacu produksi garam rakyat. Inisiatif pemberdayaan masyarakat melalui Program Usaha Garam Rakyat (PUGAR) sangat memberikan dorongan signifikan,” imbuh Huda.

 

 

Lebih lanjut, ia mengatakan, dengan melibatkan petani garam lokal, program tersebut tidak hanya meningkatkan produksi garam tetapi juga memberdayakan masyarakat di wilayah pesisir. 

 

Penerapan teknologi modern dalam produksi garam, termasuk teknik pengumpulan dan pengolahan yang lebih efisien, dinilai juga telah meningkatkan produktivitas produksi garam oleh masyarakat.

 

 

Sejalan dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, seluruh unit KKP terus berkomitmen melaksanakan roadmap implementasi kebijakan ekonomi biru salah satunya melalui Pengembangan garam rakyat yang telah menjadi kunci pemanfaatan kelautan secara berkelanjutan agar swasembada garam nasional dapat diwujudkan. (SG-1)