Ekonomi

Kenapa Perbankan Menolak Pengajuan Kredit dari Pelaku UMKM ?

Perbankan mungkin menolak pengajuan kredit dari pelaku UMKM karena beberapa alasan yang mencakup aspek keuangan, manajemen, dan kebijakan internal bank.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
27 Mei 2024
Ilustrasi. Permasalahan yang kerap dihadapi pelaku UMKM ternyata tidak mudah mengajukan kredit ke bank.  (Ist/iStockphoto)

HINGGA kini, para oelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih menghadapi kendala untuk mengembangkan usaha terutama terbentur soal modal. 

 

Padahal dalam mengembangkan usaha, pembiayaan menjadi hal yang sangat dibutuhkan para pelaku UMKM, Namun permasalahan yang kerap dihadapi pelaku UMKM ternyata tidak mudah mengajukan kredit ke bank. 

 

Perbankan mungkin menolak pengajuan kredit dari pelaku UMKM karena beberapa alasan yang mencakup aspek keuangan, manajemen, dan kebijakan internal bank.

 

Berikut adalah beberapa alasan umum mengapa pengajuan kredit dari pelaku UMKM bisa ditolak:

 

1. Kelayakan Kredit yang Kurang: UMKM mungkin tidak memenuhi kriteria kelayakan kredit yang ditetapkan oleh bank. Ini bisa mencakup sejarah kredit yang buruk, tidak adanya jaminan yang memadai, atau profil risiko usaha yang tinggi.

 

Baca juga: Tips Pelaku UMKM untuk Mendapatkan Pembiayaan

 

2. Dokumentasi yang Tidak Lengkap: Pengajuan kredit sering kali memerlukan berbagai dokumen seperti laporan keuangan, rencana bisnis, dan catatan perpajakan. Jika pelaku UMKM tidak dapat menyediakan dokumentasi yang lengkap dan akurat, bank mungkin akan menolak pengajuan kredit tersebut.

 

3. Laporan Keuangan yang Tidak Memadai: Banyak UMKM tidak memiliki laporan keuangan yang memadai atau tidak diaudit.

 

Bank membutuhkan informasi keuangan yang akurat dan terpercaya untuk menilai kemampuan UMKM dalam membayar kembali pinjaman.

 

4. Tidak Ada Jaminan yang Memadai: Kredit bank sering kali membutuhkan jaminan (collateral) sebagai bentuk keamanan.

 

Jika UMKM tidak memiliki aset yang dapat dijaminkan atau nilai jaminannya tidak mencukupi, bank mungkin akan menolak permohonan kredit.

 

Baca juga: Tips Pasarkan Produk UMKM agar Efektif di Marketplace

 

5. Skor Kredit yang Buruk: Skor kredit individu pemilik UMKM atau bisnis itu sendiri bisa menjadi faktor penentu.

 

Skor kredit yang buruk karena catatan pembayaran yang buruk atau utang yang tinggi dapat menyebabkan penolakan.

 

6. Bisnis yang Berisiko Tinggi: Beberapa sektor usaha dianggap lebih berisiko daripada yang lain. Misalnya, usaha di sektor yang sangat terpengaruh oleh fluktuasi ekonomi atau sektor yang belum teruji mungkin akan lebih sulit mendapatkan kredit.

 

7. Kurangnya Pengalaman Manajemen: Bank juga mempertimbangkan pengalaman dan kemampuan manajemen bisnis.

 

Jika pemilik atau tim manajemen UMKM kurang berpengalaman atau tidak memiliki track record yang baik, ini bisa menjadi alasan penolakan.

 

Baca juga: Inilah Tips Pilih Fintech yang Aman untuk Modal UMKM

 

8. Kebijakan Internal Bank: Setiap bank memiliki kebijakan internal dan standar kredit yang berbeda. Beberapa bank mungkin lebih konservatif dalam memberikan pinjaman, terutama kepada usaha kecil yang dianggap lebih berisiko.

 

9. Permintaan Kredit yang Terlalu Besar atau Kecil: Jumlah kredit yang diminta bisa menjadi faktor. Jika permintaan terlalu besar dan melebihi kapasitas bisnis untuk membayar kembali, atau terlalu kecil sehingga tidak menguntungkan bagi bank, pengajuan bisa ditolak.

 

10. Rencana Bisnis yang Tidak Meyakinkan: Bank sering kali meminta rencana bisnis yang rinci sebagai bagian dari proses pengajuan kredit. Rencana bisnis yang tidak realistis, tidak lengkap, atau tidak meyakinkan bisa menjadi alasan penolakan.

 

11. Persaingan dan Kesehatan Ekonomi: Dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu atau persaingan yang ketat, bank mungkin lebih selektif dalam memberikan kredit untuk mengurangi risiko gagal bayar.

 

Baca juga: Delapan Tips Pengembangan UMKM untuk Menangi Persaingan

 

12. Tidak Memenuhi Persyaratan Tambahan: Beberapa program kredit, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), memiliki persyaratan tambahan seperti kewajiban mengikuti pelatihan tertentu atau syarat administratif lainnya. Kegagalan memenuhi persyaratan ini dapat menyebabkan penolakan.

 

Bank harus memastikan bahwa mereka meminjamkan uang kepada bisnis yang dapat membayar kembali pinjaman mereka.  Oleh karena itu, mereka sangat berhati-hati dalam proses penilaian kredit.

 

Pelaku UMKM perlu memahami kriteria yang digunakan oleh bank dan memastikan bahwa mereka dapat memenuhi persyaratan tersebut untuk meningkatkan peluang mendapatkan kredit. (SG-2)