Ekonomi

Kemenkop UKM Paparkan Enam Langkah Strategis Pengembangan Koperasi dan UMKM

Seskemenkop UKM Arif Rahman Hakim memaparkan enam langkah strategis sebagai kerangka agenda pengembangan koperasi, UMKM, dan kewirausahaan di Indonesia. 

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
10 Juli 2024
Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) Arif Rahman Hakim. (Ist)

DALAM upaya memperkuat ekonomi nasional, Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Seskemenkop UKM) Arif Rahman Hakim memaparkan enam langkah strategis sebagai kerangka agenda pengembangan koperasi, UMKM, dan kewirausahaan di Indonesia. 

 

Pernyataan ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan dan Jaring Masukan di Kota Ambon, Provinsi Maluku, baru-baru ini.

 

Pengembangan Koperasi dan Kewirausahaan

 

Arif menekankan pentingnya pengembangan koperasi sektor produksi dan penguatan pengawasan koperasi. 

 

Baca juga: Hari Koperasi Songsong "Koperasi Maju, Indonesia Emas" Antara Tantangan dan Harapan

 

"Kita juga fokus pada pengembangan kewirausahaan melalui integrasi layanan usaha dan pengembangan wirausaha tematik," ujarnya.
 

Langkah ini diharapkan dapat memperkuat basis koperasi dan mendukung pertumbuhan wirausaha baru di berbagai sektor.

 

Peningkatan Kapasitas dan Akses Pembiayaan

 

Strategi berikutnya mencakup peningkatan kapasitas usaha melalui riset dan penerapan teknologi, inkubasi usaha, serta sertifikasi usaha. Selain itu, peningkatan akses dan inovasi pembiayaan usaha menjadi fokus utama. 

 

Baca juga: Puncak Peringatan 77 Tahun Koperasi Indonesia akan Dihadiri Presiden Jokowi

 

"Fasilitasi akses pemasaran dan kemitraan UMKM dengan rantai pasok industri, serta pemanfaatan Sistem Informasi Data Tunggal koperasi dan UMKM juga menjadi prioritas," jelas Arif.

 

Arah Kebijakan Pengembangan Koperasi dan UMKM

 

Dalam paparan tersebut, Arif juga mengungkapkan arah kebijakan pengembangan koperasi dan UMKM yang telah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2025-2045. Beberapa poin penting di antaranya adalah:

 

1. Perluasan Jaringan Pasar Domestik dan Global: Penguatan kontribusi pada rantai nilai industri domestik dan global melalui kemitraan dan pengawasan.

 

2. Akselerasi Digitalisasi dan Penggunaan Teknologi: Peningkatan literasi digital serta dukungan akses internet dan teknologi yang memadai dan terjangkau.

 

3. Peningkatan Kapasitas Tenaga Kerja: Penciptaan wirausaha berorientasi pertumbuhan yang inklusif.

 

4. Penguatan Resiliensi dan Adaptasi Usaha: Pengembangan inovasi dalam pembiayaan usaha, seperti penggunaan teknologi digital dan pengembangan produk pembiayaan inovatif.

 

5. Digitalisasi Layanan Pengembangan Usaha: Proses formalisasi usaha dan penguatan model bisnis, regulasi, dan kelembagaan koperasi.

 

6. Sertifikasi dan Akses Jaminan Sosial: Dukungan akses ke layanan keuangan dan pengembangan bisnis bagi pekerja.

 

Target Ambisius 2025-2045

 

Arif juga memaparkan target-target ambisius yang telah ditetapkan dalam Rancangan Akhir RPJPN Tahun 2025-2045. 

 

Baca juga: Untuk Kedua Kalinya, Pemprov Jawa Barat akan Rayakan Puncak Hari Koperasi di Karawang

 

"Rasio volume usaha koperasi terhadap PDB ditargetkan mencapai 10% pada tahun 2045, proporsi jumlah UKM sebesar 5%, dan rasio kewirausahaan sebesar 8%," ujarnya.

 

Untuk mencapai target tersebut, Arif menekankan pentingnya usaha transformatif dan penyesuaian program sesuai kondisi kewilayahan.

 

 "Tujuannya agar setiap daerah di Indonesia memiliki komoditas lokal unggulan yang eksis secara nasional," kata Arif menutup pernyataannya.

 

Dengan kerangka strategi ini, diharapkan pengembangan koperasi dan UMKM di Indonesia dapat lebih terarah dan memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan ekonomi nasional. (SG-2)