DI sela-sela kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Pacific Economic Cooperation (KTT APEC) di Lima, Peru, Presiden mengadakan pertemuan bilateral dengan sejumlah kepala negara sahabat.
Setelah menerima kunjungan kehormatan dari Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese di hotel tempatnya bermalam pada Kamis (14/11), keesokan harinya, Presiden Prabowo juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Sosialis Vietnam, Luong Cuong.
Pertemuan tersebut difokuskan pada penguatan kemitraan strategis kedua negara. Dalam pengantarnya, Kepala Negara mengucapkan selamat atas pelantikan Presiden Luong Cuong yang berlangsung pada 21 Oktober 2024.
Baca juga: Di Sesi Dialog APEC, Presiden Prabowo Sampaikan Peran Strategis yang Harus Diemban APEC
Prabowo juga turut mengapresiasi kehadiran Wakil Presiden Vietnam dalam upacara pelantikan dirinya sebagai Presiden Republik Indonesia sehari sebelumnya.
“Hubungan Indonesia-Vietnam telah terjalin selama 70 tahun dengan sangat baik. Kami berharap dapat terus meningkatkan kemitraan strategis ini,” ujar Presiden Prabowo, seperti dikutip BPMI Setpres, Sabtu (16/11).
Presiden Prabowo juga menyoroti sejarah panjang perjuangan Vietnam melawan kolonialisme dan menegaskan pentingnya hubungan erat kedua negara di kawasan Asia Tenggara.
Baca juga: Presiden Prabowo Akrab dengan Sejumlah Pemimpin Dunia pada Santap Malam APEC
Presiden ke-8 RI itu menekankan komitmen Indonesia untuk mempercepat proses ratifikasi perjanjian zona ekonomi eksklusif (ZEE) dan menyelesaikan pengaturan pelaksanaannya.
“Kerja sama ekonomi kita sangat baik, dan kami ingin memperkuat kerja sama tersebut di masa mendatang,” ungkap Prabowo.
Sementara itu, Presiden Luong Cuong menyampaikan penghargaan atas hubungan bilateral yang kuat antara Vietnam dan Indonesia. Ia mengungkapkan keyakinannya di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, Indonesia akan terus mencapai kemajuan yang signifikan.
Baca juga: Di Peru, Presiden Prabowo terima kunjungan kehormatan PM Australia
“Saya percaya di bawah kepemimpinan dan kapasitas yang Anda miliki, Anda akan terus membawa Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi,” ujarnya.
Presiden Luong Cuong juga mengusulkan peningkatan hubungan bilateral menjadi comprehensive strategic partnership pada perayaan 70 tahun hubungan diplomatik kedua negara tahun depan.
Selain itu, ia menyinggung resolusi hukum terkait isu kawasan seperti Laut China Selatan, yang telah diratifikasi oleh Majelis Nasional Vietnam, dan mengharapkan dukungan Indonesia dalam forum internasional, termasuk PBB.
Dalam bidang ekonomi, kedua pemimpin membahas potensi kerja sama untuk mencapai target perdagangan sebesar USD18 miliar dolar. Presiden Luong Cuong berharap agar kedua negara dapat memperluas pasar dan meningkatkan fasilitas perdagangan melalui koordinasi kementerian terkait.
“Saya kira kita harus menyarankan agar kedua belah pihak dapat memperluas pasar mereka dan saya telah meminta menteri terkait untuk memperluas pasar kita,” imbuhnya.
Turut mendampingi Presiden Prabowo dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Penasehat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional Dudung Abdurachman, dan Duta Besar Republik Indonesia di Lima Ricky Suhendar. (SG-1)