Ekonomi

BSI Catatkan Pertumbuhan Laba 20,28% di Kuartal II 2024, Teratas di Industri Perbankan

Hingga Juni 2024, BSI berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp3,4 triliun, tumbuh signifikan sebesar 20,28% secara tahunan (YoY). 

By Kang Deri  | Sokoguru.Id
03 September 2024
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menggelar konferensi pers tentang Kinerja Triwulan II 2024 PT Bank  PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI)  di Jakarta, Senin (2/9). (Ist/BSI)   

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatatkan kinerja keuangan yang mengesankan pada kuartal II 2024. 

 

Hingga Juni 2024, BSI berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp3,4 triliun, tumbuh signifikan sebesar 20,28% secara tahunan (YoY). 

 

Pencapaian ini menjadikan BSI sebagai bank dengan pertumbuhan tertinggi di antara 10 bank teratas di Indonesia.

 

Baca juga: Melalui Synergy Run, BSI dan Pelindo Kolaborasi Tingkatkan Literasi Perbankan Syariah

 

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, mengungkapkan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari upaya berkelanjutan perusahaan dalam menjaga kinerja keuangan yang sehat di tengah tantangan ekonomi global dan kenaikan suku bunga acuan. 

 

"Pertumbuhan ini membuktikan bahwa BSI mampu bersaing dan unggul di tengah dinamika industri perbankan yang semakin kompetitif,” jelasnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (2/9). 

 

“Soliditas kinerja BSI yang berkelanjutan terlihat dari pertumbuhan di berbagai indikator kunci seperti aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), laba bersih, dan rasio CASA," kata Hery.

 

Fokus pada Segmen Ritel, Konsumer, dan UMKM

 

BSI terus berfokus pada segmen ritel, konsumer, dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam strategi bisnisnya.

 

Per Juni 2024, komposisi pembiayaan di segmen ini mencapai 71,73%, mencerminkan prioritas BSI untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. 

 

Di sisi lain, likuiditas perusahaan juga terjaga dengan baik, meskipun ada tekanan dari kenaikan suku bunga acuan.

 

Baca juga: Perkuat Transaksi Digital, BSI Dukung UMKM dalam Sibakul Jogja Sport Fest 2024

 

Dana Pihak Ketiga (DPK) BSI tumbuh 17,50% menjadi Rp296,70 triliun, dengan tabungan Wadiah mencapai Rp49,96 triliun. 

 

Pertumbuhan tabungan yang signifikan ini membantu BSI menjaga cost of fund yang rendah. 

 

Jumlah nasabah BSI pun meningkat menjadi 20,46 juta, mencerminkan kepercayaan yang terus bertumbuh terhadap layanan perbankan syariah.

 

Pertumbuhan Signifikan di Pembiayaan Berbasis Emas

 

BSI juga mencatatkan pertumbuhan yang luar biasa dalam pembiayaan berbasis emas, dengan peningkatan sebesar 41,27% mencapai Rp8,97 triliun. 

 

Cicil emas dan gadai emas juga mengalami lonjakan masing-masing sebesar 100,10% dan 18,38%. 

 

Baca juga: Perkuat Jaringan UMKM, BSI Luncurkan Kartu Co-Branding Bersama Komunitas Pengusaha TDA

 

Tren investasi emas yang kian diminati, terutama di kalangan generasi muda, menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ini.

 

Selain itu, pendapatan BSI yang didukung oleh margin dan bagi hasil naik 11,44% menjadi Rp12,08 triliun, sementara pendapatan berbasis fee tumbuh 28,01% menjadi Rp2,48 triliun. Efisiensi operasional juga meningkat dengan rasio BOPO turun ke 69,23%, dan rasio profitabilitas ROE membaik menjadi 17,88%.

 

Transformasi Digital dan Peningkatan Layanan

 

BSI juga terus memperluas jangkauan layanannya melalui transformasi digital. 

 

Hingga Juni 2024, jumlah pengguna BSI Mobile melonjak 12,72% menjadi 7,12 juta, dengan total transaksi mencapai 247,32 juta kali dan nilai transaksi sebesar Rp298,82 triliun. 

 

Peningkatan ini menunjukkan minat yang tinggi terhadap layanan perbankan syariah digital.

 

BSI juga memperkuat kehadirannya di pasar dengan menambah jumlah merchant QRIS yang bekerja sama hingga mencapai 358 ribu, naik 30,84%. 

 

Selain itu, BSI Agen yang kini berjumlah 102 ribu di seluruh Indonesia, mencatatkan volume transaksi sebesar 12,7 juta dengan nilai transaksi Rp26,89 triliun, membuktikan peran penting mereka dalam melayani kebutuhan nasabah di daerah terpencil.

 

Dengan kinerja yang terus berkembang dan berbagai inisiatif strategis, BSI menegaskan posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam industri perbankan syariah di Indonesia.

 

Sekaligus BSI menunjukkan komitmennya dalam mendukung inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi nasional.(SG-2)