Ekonomi

Aspek Utama Mengembangkan Ekonomi Hijau dan Biru pada Pembiayaan Berkelanjutan

Salah satu aspek utama dalam pengembangan ekonomi hijau dan biru adalah pembiayaan yang berkelanjutan. Peran pembiayaan berkelanjutan dalam pengembangan ekonomi hijau dan biru menjadi sangat penting.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
06 Maret 2024
 Dok. Kemenkeu

PEMERINTAH melakukan berbagai upaya dalam pengembangan ekonomi hijau dan biru. Indonesia bahkan berada di garda terdepan dalam bertransisi menuju ekonomi lebih hijau dan berkelanjutan, terlebih Indonesia memiliki kekayaan alam amat besar berupa daratan serta lautan.

 

Demikian disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam Seminar bertajuk  Sustainable Finance Agenda and the Development Green and Blue Economy in Asia,  di Jakarta, Selasa (5/3).

 

“Salah satu aspek utama dalam pengembangan ekonomi hijau dan biru adalah pembiayaan yang berkelanjutan. Peran pembiayaan berkelanjutan dalam pengembangan ekonomi hijau dan biru menjadi sangat-sangat penting," ujarnya, seperti dilansir kemenkeu.go.id.

 

Baca juga: Di Forum Bisnis Internasional, KKP Promosikan Potensi Investasi Ekonomi Biru

 

Seminar diselenggarakan oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia  (FEB UI) bekerja sama dengan Asian Development Bank (ADB) Institute dan Graduate School of Public Policy (GraSPP) University of Tokyo.

 

 

Lebih lanjut Menkeu memaparkan berbagai komitmen pemerintah Indonesia menuju ekonomi berkelanjutan yang salah satunya diwujudkan melalui Nationally Determined Contribution (NDC) dengan target pengurangan emisi CO2 hingga 31,89% pada 2030. 

 

Sejalan dengan upaya tersebut, lanjut Sri Mulyani, Indonesia juga memiliki Long-Term Strategy for Low Carbon and Climate Resilience (LTS-LCCR) 2050 untuk mencapai net zero emission di tahun 2060.

 

“Guna mewujudkan komitmen tersebut, pemerintah menginisiasi pembentukan Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) sebagai pengelola Indonesia Environment Fund dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebagai ETM country platform manager,” imbuhnya.

 

Beberapa waktu lalu juga, sambungnya,  diluncurkan Bursa Karbon Indonesia sebagai upaya mengurangi emisi karbon di level nasional bahkan global.

 

Selain itu, Menkeu Sri Mulyani menyebut APBN juga terus diarahkan untuk mendukung transisi ekonomi hijau dan biru. 

 

"Di Kementerian Keuangan kami juga melakukan penyesuaian anggaran dengan mengidentifikasi secara jelas bagian mana dari anggaran kami yang mendukung transisi hijau atau biru ini," tambahnya.

 

Kemudian Menteri Keuangan terbaik se Asia itu juga memaparkan sejumlah insentif fiskal dan inovasi pembiayaan dalam bentuk green sukuk, SDG bond, dan juga Samurai Blue Bonds.

 

"Jadi ini semua adalah upaya kita untuk memastikan seluruh perhatian dan komitmen tersebut akan diwujudkan lewat tindakan nyata melalui sumber-sumber pendanaan yang memungkinkan kita merealisasikan aksi mitigasi iklim ini," pungkasnya.  (SG-1)