Soko Bisnis

UMKM Kuliner Ramadan: Strategi Jitu Menghitung HPP agar Bisnis Ayam Geprek Tetap Untung!

UMKM kuliner wajib tahu! Begini cara menghitung HPP ayam geprek agar bisnis tetap untung selama Ramadan. Jangan sampai salah strategi, yuk optimalkan keuntungan

By Cikal Sundana  | Sokoguru.Id
26 Februari 2025

Ramadan Berkah untuk UMKM! Jualan ayam geprek makin untung dengan perhitungan HPP yang tepat. Pastikan harga jualmu pas agar bisnis kuliner tetap laris manis!

SOKOGURU - Bulan Ramadan menjadi momen emas bagi para pelaku UMKM kuliner, terutama yang menjual menu berbahan dasar ayam. 

Supaya bisnis tetap untung, memahami perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) sangat penting. 

Berikut cara menghitungnya untuk menu ayam geprek dengan target produksi 1.000 porsi.

1. Biaya Bahan Baku per Porsi

Setiap porsi ayam geprek membutuhkan beberapa bahan utama:

Ayam: 100 gram (Rp40.000/kg → Rp4.000 per porsi)

Tepung: 50 gram (Rp15.000/kg → Rp750 per porsi)

Minyak goreng: 20 ml (Rp20.000/L → Rp400 per porsi)

Cabai & bumbu: Rp1.000 per porsi

Nasi: 150 gram (Rp10.000/kg → Rp1.500 per porsi)

Kemasan: Rp1.500 per porsi
Total biaya bahan baku untuk satu porsi adalah Rp9.150.

2. Total Biaya Bahan Baku untuk 1.000 Porsi

Setelah dikalikan dengan target produksi, total biaya bahan baku menjadi:
Rp9.150 x 1.000 = Rp9.150.000.

3. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Untuk produksi 1.000 porsi, dibutuhkan tenaga kerja tambahan. 

Misalnya, ada 5 karyawan dengan gaji harian Rp100.000. Maka, total biaya tenaga kerja adalah:
Rp100.000 x 5 = Rp500.000.

4. Perhitungan Stok Awal & Akhir

Supaya HPP lebih akurat, stok awal dan akhir bahan baku juga harus diperhitungkan:

Stok awal: Rp2.000.000

Pembelian bahan baku bulan ini: Rp9.150.000

Stok akhir: Rp2.000.000

5. Rumus Perhitungan HPP

Menghitung HPP dilakukan dengan rumus:
HPP = (Stok Awal + Pembelian Bahan Baku) - Stok Akhir + Biaya Tenaga Kerja
= (Rp2.000.000 + Rp9.150.000) - Rp2.000.000 + Rp500.000
= Rp9.650.000.

6. HPP per Porsi

Setelah total HPP didapatkan, maka biaya produksi per porsi dihitung sebagai berikut:
Rp9.650.000 ÷ 1.000 = Rp9.650.

7. Menentukan Harga Jual yang Menguntungkan

Agar bisnis tetap mendapatkan keuntungan, harga jual harus lebih tinggi dari HPP. 

Misalnya, jika dijual Rp15.000 per porsi, maka margin keuntungan sebesar Rp5.350 per porsi.

8. Pentingnya Kontrol Biaya

Mengontrol pengeluaran sangat penting agar bisnis kuliner tetap untung selama Ramadan. 

Pastikan bahan baku dibeli dengan harga terbaik dan minimalkan pemborosan.

9. Memaksimalkan Keuntungan di Bulan Ramadan

Ramadan adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan penjualan. 

Promosi menarik, layanan antar, dan paket hemat bisa menjadi strategi efektif untuk meningkatkan omset.

10. Kualitas dan Pelayanan Jadi Kunci

Meski harga jual perlu ditentukan dengan cermat, kualitas makanan dan pelayanan tetap harus diutamakan agar pelanggan loyal.

11. UMKM Kuliner Harus Adaptif

Tren makanan selama Ramadan selalu berkembang. Pelaku usaha harus fleksibel dan bisa menyesuaikan menu agar tetap diminati pelanggan.

12. Sukses Berbisnis Kuliner di Ramadan

Menghitung HPP dengan benar adalah kunci agar bisnis ayam geprek tetap untung selama Ramadan. 

Dengan strategi pemasaran yang tepat dan kontrol biaya yang baik, UMKM kuliner bisa meraih sukses besar di bulan penuh berkah ini! (*)