Soko Bisnis

Tips Anti Gagal! 7 Langkah Mudah Kelola Stok UMKM Saat Ramadhan!

UMKM Naik kelas. Ramadhan berkah bagi UMKM! Ini 7 Tips jitu kelola stok, prediksi permintaan, dan strategi digital agar omzet melesat. Baca artikelnya di sini!

By Cikal Sundana  | Sokoguru.Id
11 Maret 2025

Dulu bingung atur stok saat Ramadan. Sekarang, UMKM kami banjir order! Rahasianya? Prediksi jitu & go digital. Yuk, sukses bersama! Foto: StartupStockPhotos.

SOKOGURU - Bulan Ramadhan (Ramadan-KKBI) menjadi momen emas bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Permintaan konsumen melonjak drastis, terutama untuk produk-produk makanan, minuman, dan kebutuhan pokok. Agar tidak kehilangan peluang, pengelolaan stok barang yang cerdas menjadi kunci utama.

Prediksi Permintaan: Jurus Ampuh Hindari Kehabisan Stok

Salah satu strategi penting adalah memprediksi (forecasting) permintaan barang. Dengan menganalisis data penjualan Ramadan tahun-tahun sebelumnya, Anda bisa memperkirakan jumlah stok yang dibutuhkan. Misalnya, "jika tahun lalu terjual 1.000 unit produk tertentu, maka jumlah stok yang dibutuhkan tahun ini dapat disesuaikan dengan tren permintaan tersebut," saran Ginee.

Cek Stok Berkala: Pastikan Data Akurat!

Jangan lupa untuk rutin melakukan pengecekan stok (stock opname). "Pencatatan yang cermat akan membantu mencegah kekurangan atau kelebihan stok yang dapat merugikan bisnis," jelas Ginee. Dengan data stok yang akurat, Anda bisa merespons permintaan pasar dengan lebih cepat dan tepat.

Manfaatkan Teknologi: Stok Terkendali, Bisnis Lancar!

Di era digital ini, manfaatkanlah sistem pengelolaan stok berbasis teknologi. Perangkat lunak manajemen inventaris dapat membantu memprediksi permintaan dan memberikan peringatan jika stok mulai menipis. "Hal ini memungkinkan pelaku usaha untuk fokus pada aspek lain dari bisnis, seperti pemasaran dan layanan pelanggan," ungkap Distri.id.

Rencanakan Belanja dengan Matang: Hindari Kelangkaan Bahan Baku!

Susunlah rencana belanja produk yang matang. Pahami pola restock dan kebutuhan pasar agar tidak kehabisan bahan baku atau produk saat permintaan tinggi. "Perencanaan yang matang akan memastikan kelancaran operasional selama Ramadan," tegas Ginee.

Prioritaskan Produk: Fokus pada yang Laris!

Kelompokkan produk berdasarkan kategori. Prioritaskan produk dengan permintaan tinggi atau masa simpan pendek. "Pendekatan ini akan meminimalkan risiko kerugian akibat produk yang tidak terjual atau kedaluwarsa," jelas Ginee.

Jalin Hubungan Baik dengan Pemasok: Stok Aman, Harga Bersaing!

Bangunlah kerjasama yang baik dengan pemasok terpercaya. Hal ini akan mempermudah proses restock dan menjaga kualitas barang. Selain itu, Anda bisa mendapatkan harga yang lebih bersaing.

Tingkatkan Pelayanan: Layanan Antar dan Promo Menarik!

Berikan layanan pelanggan yang istimewa. Layanan pesan antar atau promo gratis ongkir bisa menjadi daya tarik tersendiri. "Menyediakan layanan pesan antar atau mengikuti promo free ongkir yang tersedia di berbagai aplikasi layanan pesan antar saat ini dapat mempermudah produk sampai langsung kepada konsumen, memungkinkan UMKM menjangkau lebih banyak pelanggan dan lebih mudah mendapatkan orderan," ungkap UKM Sumut.

Go Digital: Jangkau Pasar yang Lebih Luas!

Manfaatkan platform digital seperti e-commerce dan media sosial untuk memperluas jangkauan pasar. Selain meningkatkan penjualan, strategi ini juga memperkuat brand awareness.

Kemasan Menarik: Ciptakan Kesan Ramadan!

Desain kemasan produk dengan nuansa Ramadan yang menarik. "Kemasan yang menarik dan sesuai tema akan memberikan nilai tambah pada produk, sehingga meningkatkan daya tarik dan potensi penjualan," jelas Youtap.id.

Evaluasi Pasca-Ramadan: Perbaikan Berkelanjutan!

Setelah Ramadan berakhir, lakukan evaluasi kinerja. Analisis data penjualan, umpan balik pelanggan, dan efisiensi operasional. "Langkah ini akan mempersiapkan bisnis untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di masa mendatang."

Dengan menerapkan strategi-strategi di atas, UMKM dapat mengelola stok produk dengan efektif selama Ramadan, memaksimalkan keuntungan, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. (*)