SOKOGURU- Di tengah rame–ramenya konten viral di TikTok, kanal YouTube @PecahTelur kembali menelusuri fenomena unik: jualan amplop yang sederhana tapi bikin cuan luar biasa!
Salah seorang pebisnis kecil sukses menarik perhatian publik setelah membuktikan bisa meraup Rp800 juta dalam 3 bulan hanya dengan bisnis amplop.
Kisahnya bukan hanya soal jualan, tapi juga tentang strategi bisnis, peminjaman modal, nilai sosial, dan etik bisnis Islami.
Yuk simak perjalanan inspiratif si pelaku usaha, mulai dari pinjam modal Rp300 ribu hingga membantu sesama, serta penggunaan TikTok sebagai platform promosi yang powerful!
Kisah dimulai saat pelaku usaha, sebut saja Dwi, pinjam Rp300 ribu dari teman untuk modal awal. Modal ini digunakan beli bahan amplop secara eceran.
Meski kecil, modal itu cukup membuktikan kalau dari yang remeh bisa tumbuh besar. Pinjaman juga dilakukan ke tetangga dan warung kepercayaan untuk bahan baku.
Dwi mencatat bahwa omzet harian bisa naik turun, saat sepi Rp200–300 ribu per hari, tapi di hari ramai hasilnya bisa tinggi.
Dalam satu minggu, produksinya bisa mencapai 1 ton amplop yang disalurkan ke pelaku usaha seperti bakso, pentol, dan sempol.
Promosi awal dilakukan lewat Facebook, kemudian dialihkan ke TikTok karena potensi viral yang lebih cepat. Dwi membuat konten Unik, menampilkan kemasan besar dan harga terjangkau, lengkap dengan garansi “puas atau gratis”, membangun kepercayaan konsumen.
Baca Juga:
Di balik bisnis amplop, Dwi juga menunjukkan kepedulian sosial: membantu teman yang ditinggal suami dengan menyerapnya sebagai tenaga kerja.
Ini bagian dari nilai bisnis Islami, yaitu berbagi rezeki dan menghindari riba. Pelanggan merasa dihargai, tak sekadar transaksi.
Dwi menggunakan sistem akad rida dengan pengepul: harga disesuaikan dengan kemampuan mereka, sehingga semua pihak mendapatkan keuntungan.
Bahkan sempat terjadi rugi Rp10 juta karena produksi basi, tapi Dwi tetap konsisten belajar dan memperbaiki SOP.
Dwi juga mendapat dukungan moral dari dosen kampus saat skripsi, dan kemudian menjalin kerja sama penjualan di kantin kampus.
Kini ia telah membuka 5 cabang di Ponorogo, Madiun, Sidoarjo, dan Batu, bersama reseller tiap kecamatan.
Omzet mencapai Rp800 juta dalam 3 bulan adalah hasil dari strategi berikut:
- Modal kecil → struktur kemitraan yang menguntungkan semua
- Konten promosi viral di TikTok
- Pelayanan garansi dan kepedulian sosial
- Kualitas rasio harga: sedikit untung, banyak volume
Kisah inspiratif ini membuktikan bahwa bisnis jualan amplop di TikTok bisa menjadi peluang menggiurkan dengan omset besar dalam waktu singkat.
Kuncinya: strategi pemasaran, mental usaha islami, dan kesiapan belajar dari kegagalan. Jadikan kisah ini sebagai inspirasi jika kamu ingin memulai usaha modal kecil tapi punya potensi besar!(*)