SOKOGURU- Kisah inspiratif yang dibagikan oleh kanal YouTube @PecahTelur menyajikan perjalanan menyentuh seorang perempuan muda bernama Gustina, pemilik usaha Bakso Meme, yang kini dikenal luas karena keberhasilannya mengembangkan bisnis bakso jumbo murah dari hanya bermodal Rp300 ribu.
Video tersebut tidak hanya viral karena keunikan ceritanya, tapi juga mengandung nilai perjuangan, empati, dan strategi bisnis yang bisa menjadi pelajaran besar bagi siapa pun yang ingin memulai dari nol.
Gustina memulai usahanya dari keterbatasan. Saat kuliah di jurusan Ekonomi Syariah IAIN Ponorogo, ia hidup sebagai anak asuh dan bekerja serabutan untuk bertahan hidup.
Baca Juga:
Karena tidak ingin membebani orang lain, ia terbiasa mencari penghasilan tambahan sejak kuliah, mulai dari menjual nasi bungkus, kerudung, hingga adonan bakso. Kondisi ekonominya yang sulit tidak menyurutkan semangatnya untuk tetap kuliah dan belajar mandiri.
Bahkan saat pandemi melanda, ia tak hanya tetap kuliah tanpa laptop pribadi, tapi juga mulai serius menggeluti usaha adonan bakso rumahan.
Berbekal keberanian dan niat kuat, ia meminjam modal Rp300.000 dari teman dan toko kelontong dekat rumah untuk membeli bahan awal seperti daging ayam, tepung, dan bumbu.
Meski tahu modal tersebut sebenarnya belum cukup, ia tetap jalan karena yakin bahwa Allah akan membukakan jalan jika kita jujur dan sungguh-sungguh.
Baca Juga:
Strategi awal pemasarannya adalah memanfaatkan Facebook dan grup jual beli lokal, lalu menyasar pedagang pentol dan bakso sebagai mitra. Ia bahkan menjual adonan dengan margin keuntungan sangat kecil, kadang hanya Rp2.000 atau Rp3.000 per kilo, demi membangun relasi dan mendapatkan kepercayaan pasar.
Seiring waktu, adonan yang ia produksi dikenal karena kualitasnya yang tinggi. Ia hanya menggunakan bahan premium, seperti ayam dada fillet, dan sangat sedikit tepung. Ia ingin para pembeli atau reseller adonan bakso juga ikut untung, sehingga harga yang ditawarkan tetap murah namun tidak mengorbankan rasa.
Gustina percaya bahwa kualitas adalah kunci utama dalam membangun kepercayaan konsumen, dan ia konsisten mempertahankan itu sejak awal.
Di balik kesuksesan bisnisnya, ada nilai kemanusiaan yang tak kalah menyentuh. Salah satu momen penting dalam kisahnya adalah ketika ia membantu seorang tetangga yang sedang mengandung dan ditinggal suaminya meninggal. Ia mempekerjakan perempuan tersebut dan merawat anaknya sejak masih dalam kandungan.
Anak tersebut kini sudah berusia hampir tiga tahun dan dianggap seperti anak sendiri oleh Gustina. Ia percaya, rezeki yang terus mengalir datang karena ia menjaga prinsip untuk selalu berbagi, terutama kepada anak yatim.
Dari usaha kecil berukuran 2x3 meter dengan atap terpal, Gustina kini berhasil membuka 5 cabang Bakso Meme yang tersebar di Ponorogo, Madiun, Sidoarjo, dan Batu, Malang.
Di Ponorogo sendiri, ada empat titik cabang berbeda. Salah satu daya tarik utama dari Bakso Meme adalah sajian bakso jumbo yang unik dan dijual dengan harga terjangkau.
Demi menarik perhatian pembeli, ia juga pernah mengadakan challenge makan bakso 1 kg gratis, dan memberikan jaminan rasa enak, jika kecewa, maka makan gratis.
Baca Juga:
Gustina juga memaksimalkan promosi melalui media sosial. Awalnya aktif di Facebook, kini ia fokus pada TikTok, di mana kontennya banyak menampilkan produk baksonya yang jumbo, murah, dan menggoda.
Ia tahu betul bahwa visual dan konsistensi dalam konten adalah senjata utama promosi digital masa kini. Bahkan ia pernah mendapat dukungan dari kampusnya yang menjual bakso buatannya di kantin untuk mahasiswa.
Namun bukan berarti perjalanan bisnisnya mulus. Ia pernah mengalami kerugian besar saat adonan sapi hasil gilingan langsung basi dan menyebabkan kerugian hingga Rp10 juta.
Tapi ia memilih tidak menyerah. Justru dari kejadian tersebut, ia belajar pentingnya kontrol kualitas dan manajemen produksi. Kini, ia juga membuka peluang kemitraan dan membina para reseller agar usahanya bisa menjangkau pasar lebih luas.
Ia tetap menjaga prinsip syariah, termasuk menghindari riba dan hutang bank, serta selalu mengedepankan akad jual beli yang rida sama rida.
Video dari kanal @PecahTelur ini tak hanya mengangkat cerita usaha bakso, tetapi juga menyuarakan nilai-nilai perjuangan hidup, kemandirian, dan keberkahan dalam bisnis.
Kisah Gustina adalah potret nyata bagaimana UMKM inspiratif bisa tumbuh besar dengan bekal niat, semangat, dan keberanian untuk bergerak meski dari keterbatasan.
Penonton tidak hanya diajak melihat keberhasilan, tapi juga diajak memahami betapa sulit dan panjangnya perjalanan tersebut. Kisah ini memberikan harapan baru bagi para perintis usaha, terutama dari kalangan muda, perempuan, dan keluarga tidak mampu.
Karena pada akhirnya, yang menentukan bukan seberapa besar modal yang kita miliki, tapi seberapa besar keberanian kita untuk memulai dan terus melangkah.(*)