SOKOGURU - Pemerintah terus memperkuat dukungan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui berbagai program pembiayaan.
Salah satu yang menjadi sorotan pada 2025 adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR) BNI, yang menawarkan plafon lebih tinggi, bunga rendah, dan proses pengajuan semakin praktis.
Program ini bertujuan membantu UMKM memperluas bisnis sekaligus meningkatkan daya saing di pasar.
Di bulan Oktober 2025, pelaku UMKM mendapatkan kabar gembira dengan adanya kenaikan plafon KUR BNI dibanding tahun sebelumnya.
Langkah ini diharapkan mendorong pertumbuhan usaha kecil dan menengah di berbagai sektor.
Tahun lalu, pinjaman maksimal yang dapat diperoleh pelaku usaha hanya Rp50 juta.
Kini, plafon meningkat hingga Rp100 juta tanpa memerlukan agunan tambahan, memberikan kemudahan akses modal bagi banyak pengusaha.
BNI menyediakan beberapa pilihan produk KUR yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan bisnis, yaitu KUR Super Mikro, KUR Mikro, dan KUR Kecil/KUR Reguler. Dengan variasi ini, UMKM dapat memilih sesuai skala dan tujuan usaha mereka.
KUR Super Mikro menargetkan usaha baru dengan pinjaman maksimal Rp10 juta. Produk ini cocok untuk pengusaha pemula yang baru memulai usaha skala kecil.
KUR Mikro menawarkan plafon mulai Rp10 juta hingga Rp50 juta, dengan tenor hingga 36 bulan dan bunga kompetitif sebesar 9% per tahun.
Sementara itu, KUR Kecil atau KUR Reguler memiliki plafon hingga Rp100 juta, ideal untuk pelaku usaha yang ingin melakukan ekspansi lebih besar.
Peningkatan plafon ini menjadi angin segar bagi UMKM karena modal kini lebih mudah diakses tanpa harus menyertakan jaminan tambahan.
Hal ini diharapkan dapat memperkuat fondasi bisnis dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Selain KUR, BNI menyediakan berbagai produk pembiayaan lain, seperti BNI Wirausaha dengan plafon hingga Rp1 miliar, tenor hingga 60 bulan untuk modal kerja dan 120 bulan untuk investasi, dengan bunga sekitar 9,95% per tahun.
Produk ini cocok bagi pelaku usaha yang lebih mapan dan ingin ekspansi lebih besar.
BNI Fleksi adalah kredit tanpa agunan (KTA) dengan plafon Rp5 juta–Rp50 juta untuk nasabah non-payroll dan hingga Rp100 juta untuk nasabah payroll BNI, dengan tenor fleksibel hingga 60 bulan.
Produk ini ideal bagi mereka yang membutuhkan dana cepat tanpa jaminan tambahan.
Dengan beragam produk pembiayaan tersebut, pelaku usaha bisa menyesuaikan pilihan sesuai skala dan kebutuhan bisnis.
Kemudahan akses modal diharapkan meningkatkan produktivitas dan daya saing UMKM di pasar domestik maupun global.
BNI juga mempermudah proses pengajuan KUR, baik secara online maupun offline.
Pengajuan online dilakukan melalui situs resmi BNI dengan mengisi formulir data diri dan data usaha lengkap, kemudian melalui verifikasi, survei lapangan, dan wawancara. Persetujuan pinjaman biasanya memakan waktu 3–7 hari kerja.
Pengajuan offline dapat dilakukan dengan datang langsung ke kantor cabang BNI terdekat.
Calon debitur perlu membawa dokumen seperti KTP, KK, dan dokumen usaha, lalu mengisi formulir melalui customer service.
Proses verifikasi, survei, dan wawancara juga berlaku, dan dana akan dicairkan dalam 3–7 hari kerja jika disetujui.
Meski plafon, bunga, dan tenor KUR BNI 2025 sudah diumumkan, ketentuan dapat berubah mengikuti kebijakan pemerintah maupun pihak bank.
Oleh karena itu, calon debitur disarankan selalu memantau informasi resmi melalui situs BNI dan kanal komunikasi resmi untuk mendapatkan update terbaru. (*)