Soko Bisnis

Cara Memulai Usaha dengan Modal Rp1 Juta, Panduan Praktis untuk Pemula

Memulai usaha hanya dengan modal Rp1 juta! Simak 5 langkah praktis untuk pelajar, mahasiswa, atau pekerja yang ingin punya usaha sampingan dari rumah.

By Pipin Lukmanul Hakim  | Julaibib Ipok Imron  | Sokoguru.Id
07 Mei 2025

Ilustrasi pelaku usaha. Meski punya modal Rp1 juta, Bisa mencoba menjalankan 5 langkah ini untuk memulainya usaha. (Foto: Freepik).

SOKOGURU - Ingin punya usaha, tapi dana yang tersedia hanya Rp1 juta. Jangan biarkan apa yang anda punya menjadi halangan untuk memulai.

Bahkan sebenarnya untuk memulai usaha tidak selalu tentang uang yang banyak. Apapun yang ada disekitar kita bisa dijadikan modal, mulai dari skill yang kita punya, alat2 masak yang ada dirumah, network, dan lain sebagainya. 

Pada artikel kali ini, akan membahas bagaimana bila modal yang dimiliki hanya Rp1 juta tapi ingin memiliki usaha?

Bukan hal yang mustahil karena dengan cara yang benar, usaha bisa dimulai. Banyak pebisnis sukses yang justru lahir dari keterbatasan, kuncinya adalah strategi cerdas dan niat kuat.

Simak 5 langkah praktis memulai usaha dengan modal Rp1 juta. Cocok untuk pelajar, mahasiswa, atau pekerja yang ingin punya usaha sampingan.

1. Mulai dari Ide yang Dekat dengan Sehari-hari

Fokus pada ide yang bisa dijalankan dari rumah dan dipasarkan secara digital seperti:

- Makanan tahan lama yang bisa dijual online (basreng, dessert box, frozen food atau kopi literan).

- Jasa freelance sesuai keahlian (desain, menulis, edit video).

- Produk titipan atau pre-order dari UMKM lain.

Tips: Bisa coba mendapatkan ide dengan memikirkan apa yang sering kita beli atau butuhkan? Apa yang masih bisa dibikin lebih baik?

2. Lakukan Riset Pasar dan Kompetitor

Modal yang terbatas membuat pergerakan kita untuk coba-coba terlalu riskan. Untuk itu, riset sangat penting. Riset dapat dilakukan dengan cara yang sangat sederhana:

Untuk mengetahui apakah ada demand terhadap produk atau jasa yang akan kita jual. Tanya teman, lihat kebutuhan sekitar, cek di GoFood/GrabFood atau marketplace.

Lihat produk serupa di online marketplace atau di tempat berjualan offline yang bisa ditemukan untuk cek harga, kemasan, dan testimoni. Pelajari strategi jualan mereka. Amati, tiru, lalu modifikasi (ATM).

Hal ini penting dilakukan untuk mengetahui apakah produk ada market dan demandnya atau tidak. 

3. Atur Modal dengan Strategi 40-40-20

Modal Rp 1 juta dialokasikan dengan pembagian sebagai berikut:

40% untuk produk (Rp400 ribu) jangan langsung stok banyak. Lebih baik gunakan 40% modal untuk trial and error, bikin sampel, atau beli bahan mentah sedikit dulu.

Gunakan sistem PO (pre-order) supaya dapat produksi kembali setelah ada pembayaran masuk dari penjualan.

40% untuk marketing (Rp400 ribu). Marketing yang baik harus fokus ke pondasi dan distribusi (promosi). Pondasi untuk memperkuat branding seperti logo, online marketplace yang rapi (gratis), profil sosial media yang update dan menarik (gratis).  

Agar usaha kita menarik dan meyakinkan. Sementara distribusi dilakukan setelah pondasi selesai dilakukan. Distribusi dilakukan dengan cara promosi ke komunitas, minta teman repost, titip jualan, ataupun broadcast ke WhatsApp grup.

20% untuk operasional (Rp200 ribu) siapkan untuk kebutuhan darurat. Bisa juga digunakan untuk keperluan logistik seperti pengiriman barang dan biaya-biaya tak terduga lainnya.

Pencatatan keuangan perlu dilakukan agar cashflow terjaga dan bila ada keuntungan selain untuk modal kembali, bisa disisihkan ke dana operasional ini.

4. Fokus pada Produk yang Jelas dan Menguntungkan

Harus tahu dua hal penting dari produk sendiri:

USP (Unique Selling Proposition): Apa yang bikin produk itu beda dari yang lain?

Unit Economics: Hitung modal dan margin dengan detail. Misal jualan basreng Rp5.000, pastikan modal per bungkusnya nggak lebih dari Rp3.000. Intinya, produk harus menarik, tapi juga tetap menguntungkan.

5. Maksimalkan Distribusi Gratis, Bangun Brand dari Awal

Dengan budget terbatas, promosi harus pintar. Fokus ke channel yang gratis tapi berdampak, seperti:

- Instagram pribadi dan teman-teman

- WhatsApp group

- Forum komunitas atau marketplace lokal

- Titip jualan ke teman atau warung sekitar

Bangun dulu branding online: logo yang menarik, foto produk yang bagus, dan konten yang konsisten. Setelah itu, distribusi bisa jalan sendiri lewat word of mouth.

Disiplin Catat Keuangan

Ini mungkin terdengar sepele, tapi sangat krusial. Banyak bisnis kecil gagal karena arus uang yang tidak jelas. Catat semua transaksi mulai dari modal, penjualan, hingga laba.

Gunakan spreadsheet sederhana atau aplikasi kasir gratis. Setelah profit, langsung putar lagi ke produksi atau pengembangan produk.

Mungkin terasa lebih lambat dibanding bisnis modal besar, tapi dengan konsistensi dan strategi, bisnis kecilmu bisa tumbuh jadi besar.

Selamat mencoba, dan semoga bisnis pertamamu jadi langkah awal menuju kebebasan finansial. (*)