Soko Bisnis

BTN Syariah Membubukan Laba Bersih Rp199 Miliar Jelang Spin-off Menjadi BUS

Menjelang pemisahan atau spin-off menjadi Bank Umum Syariah (BUS), BTN Syariah siap naik kelas dengan mencatat peningkatan pembiayaan sebesar 18,3% yoy.

By Pipin Lukmanul Hakim  | Sokoguru.Id
25 April 2025

Dok: Jajaran direksi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. BTN Syariah membukukan laba bersih Rp199 miliar jelang spin-off. (Foto/Bank BTN).

SOKOGURU, JAKARTA - Unit usaha syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN Syariah sukses membukukan laba bersih sebesar Rp199 miliar pada kuartal I 2025 atau naik 21,1% yoy (year on year) dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp164 miliar.

Menjelang pemisahan atau spin-off menjadi Bank Umum Syariah (BUS), BTN Syariah siap naik kelas dengan mencatat peningkatan pembiayaan sebesar 18,2% yoy menjadi Rp46,26 triliun pada kuartal I 2025, dibandingkan periode yang sama tahun 2025 sebesar Rp39,13 triliun.

Baca Juga:

Sementara DPK BTN Syariah naik 19,9% yoy menjadi Rp51,39 triliun dari kuartal I tahun lalu yang sebesar Rp42,85 triliun. Pertumbuhan double digit di sisi pembiayaan dan DPK ini, mendorong peningkatan aset BTN Syariah menjadi Rp61,19 triliun pada kuartal I 2025 atau naik 11,6% yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp54,84 triliun.

"BTN Syariah akan terus memperkuat bisnisnya sebagai bekal yang solid, untuk mendorong pertumbuhan lebih tinggi lagi saat USS ini resmi menjadi BUS pada semester II tahun ini," ucap Direktur BTN, Nixon LP Napitupulu.

Penggunaan Layanan Digital Banking

Di samping itu, Nixon menjelaskan, pertumbuhan DPK BTN ditopang oleh perolehan dana murah ritel dan institusi menengah, termasuk dari digital channel.

"Inisiatif BTN meluncurkan Super App Bale by BTN serta Bale Korpora pada awal tahun ini telah berbuah hasil positif. Sehingga, kami optimistis digital channel akan menjadi mesin andalan untuk menggerakkan pendanaan perseroan secara jangka panjang," ujar Nixon.

Baca Juga:

Ia mengatakan, juga tercatat pertumbuhan pengguna layanan digital banking di Bale by BTN dengan jumlah 2,4 juta per kuartal I 2025 atau naik 76% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 1,4 juta pengguna.

Sementara itu, transaksi Bale by BTN tercatat sebesar Rp22,3 triliun pada akhir Maret 2025 atau naik 74% dibandingkan Maret 2024 lalu.

Jumlah transaksi mencapai 492 juta kali transaksi hingga Maret 2025, yang melonjak sebesar 172% dibandingkan kuartal I 2024 sebesar 181 juta transaksi.

Nixon mengatakan, perseroan optimistis menargetkan jumlah pengguna Bale by BTN mencapai minimal 3,6 juta hingga 4 juta pada tahun 2025.

Sejalan dengan hal tersebut, Nixon menyebut, tingkat likuiditas yang tercermin dari rasio loan-to-deposit ratio (LDR) masih terjaga di level 94,4% pada kuartal I 2025.

Baca Juga:

Seiring dengan peningkatan kredit dan pembiayaan serta DPK, BTN mencatat kenaikan aset menjadi Rp468,53 triliun atau tumbuh sebesar 3,2% yoy dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp454,01 triliun.

"Dengan menjaga pertumbuhan bisnis secara konsisten dan stabil, kami optimistis target aset sebesar Rp500 triliun pada akhir tahun 2025 bisa tercapai," kata Nixon. (*)