SOKOGURU - Bantuan Sosial (bansos) menjadi salah satu program pemerintah yang sangat penting untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Namun, sering kali muncul pertanyaan, apa bedanya bansos tunai dengan bansos non-tunai?
1. Apa Itu Bansos Tunai?
Bansos tunai adalah bantuan yang diberikan langsung dalam bentuk uang. Penerima akan mendapatkan sejumlah uang tunai sesuai dengan ketentuan pemerintah.
Biasanya, dana ini dicairkan melalui kantor pos, bank, atau lembaga keuangan yang sudah ditunjuk.
Kelebihan bansos tunai:
- Mudah digunakan karena langsung diterima dalam bentuk uang.
- Penerima bisa mengatur sendiri kebutuhan yang ingin dipenuhi.
Kekurangan bansos tunai:
- Risiko penyalahgunaan lebih tinggi, misalnya tidak digunakan untuk kebutuhan pokok.
- Ada potensi antrean panjang saat pencairan.
2. Apa Itu Bansos Non-Tunai?
Bansos non-tunai diberikan dalam bentuk selain uang tunai, misalnya:
- Kartu sembako/Kartu Keluarga Sejahtera (KKS)
- Paket beras, minyak, atau kebutuhan pokok lainnya
- Bantuan berupa subsidi listrik atau kesehatan
Kelebihan bansos non-tunai:
- Lebih terarah, karena bantuan langsung berupa kebutuhan dasar.
- Mengurangi risiko dana digunakan untuk hal yang tidak sesuai.
Kekurangan bansos non-tunai:
- Penerima tidak bisa leluasa memilih kebutuhan lain.
- Kadang terjadi kendala distribusi, seperti keterlambatan atau kualitas barang.
3. Mana yang Lebih Baik?
Sebenarnya, baik bansos tunai maupun non-tunai punya manfaat masing-masing.
Bansos tunai cocok untuk memberikan fleksibilitas kepada penerima.
Bansos non-tunai lebih tepat sasaran untuk kebutuhan pokok.
Idealnya, bisa menggabungkan keduanya sesuai kondisi masyarakat agar bantuan benar-benar bermanfaat.
Perbedaan utama antara bansos tunai dan non-tunai ada pada bentuk bantuan yang diterima. Tunai berbentuk uang, sementara non-tunai berbentuk barang atau layanan.
Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan, namun tujuan utamanya tetap sama membantu masyarakat agar kebutuhan dasar mereka terpenuhi.(*)