Soko Bisnis

April Bisa Lebih Parah! Inflasi Bandung Bakal Makin Naik, Ini Biang Keroknya!

Inflasi Bandung 2025 naik 1,69% dipicu harga bahan pokok naik, kenaikan tarif transportasi, dan lonjakan harga cabai rawit. Terungkap faktor penyebab inflasi.

By Cikal Sundana  | Sokoguru.Id
10 April 2025

Data BPS Kota Bandung tunjukkan inflasi Bandung 2025 melonjak. Harga bahan pokok dan tarif transportasi jadi komoditas penyumbang inflasi, ditambah kenaikan harga emas dan cabai rawit.

SOKOGURU, BANDUNG - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung baru aja ngerilis data inflasi terbaru, dan hasilnya cukup bikin mikir. 

Selama Maret 2025, inflasi Kota Bandung tercatat naik 1,69 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) dibanding Februari. 

Kenaikan ini banyak dipicu oleh melonjaknya harga kebutuhan pokok dan sektor perumahan.

Kalau dilihat lebih detail, kelompok pengeluaran untuk perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga jadi penyumbang terbesar inflasi bulan ini, dengan kontribusi sebesar 1,31 persen. 

Sinyal tekanan harga di Kota Kembang

Tapi uniknya, tarif listrik malah justru menahan laju inflasi. “Tarif listrik memberi andil deflasi sebesar -0,01 persen,” tulis BPS Kota Bandung dalam laporannya.

Dari perspektif tahunan (year-on-year/yoy), inflasi Bandung sebenarnya masih cukup adem. 

Angkanya cuma 0,62 persen, lebih rendah dibanding rata-rata nasional yang mencapai 1,03 persen. 

Ini jadi sinyal kalau tekanan harga di Kota Kembang dalam jangka panjang masih terjaga.

Tapi, kalau ngulik lebih dalam, ternyata ada dinamika menarik dalam penyusun inflasi tahunan. 

Lonjakan harga emas perhiasan

Lagi-lagi kelompok perumahan jadi sorotan, kali ini dengan andil negatif sebesar -0,93 persen. 

Sebaliknya, kelompok makanan, minuman, dan tembakau malah menyumbang inflasi sebesar 0,80 persen, yang didorong oleh naiknya harga cabai rawit.

Nggak cuma itu, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya juga ikut nyumbang inflasi tahunan, khususnya karena lonjakan harga emas perhiasan yang menyumbang 0,48 persen.

Inflasi terendah kedua di Jawa Bara

Kalau dilihat dari awal tahun alias secara kumulatif (year-to-date/ytd), inflasi Bandung tergolong super rendah, cuma 0,05 persen. 

Dengan angka ini, Bandung jadi kota dengan inflasi terendah kedua di Jawa Barat—di bawah Kabupaten Majalengka.

Beberapa komoditas yang nyumbang kenaikan harga di bulan Maret antara lain bawang merah dan jasa angkutan antar kota, masing-masing menyumbang 0,07 persen. 

Sementara bawang putih dan cabai rawit juga ikut menyumbang, meski lebih kecil yakni 0,04 persen.

Namun nggak semua harga naik. Tarif angkutan udara dan biskuit justru bantu menekan inflasi, masing-masing dengan andil deflasi -0,01 persen.

Bandung Masuk 5 Besar Kota dengan Inflasi Tertinggi di Jabar

Secara peringkat, Kota Bandung berada di posisi kelima untuk inflasi bulanan tertinggi di Jawa Barat. 

Masih di bawah Kota Cirebon, Kabupaten Subang, Kota Depok, dan Kabupaten Bandung. 

Tapi untuk inflasi tahunan, Bandung cukup stabil dengan menduduki peringkat keempat terendah di provinsi ini.

BPS Kota Bandung juga mengingatkan, potensi inflasi di bulan April 2025 masih tinggi. (*)