SOKOGURU - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Hong Kong mengimbau kepada seluruh Warga Negara Indonesia (WNI), yang berada di Hong Kong dan Macau.
Imbauan tersebut, menyusul terjadinya fenomena Topan Super Ragasa yang diperkirakan akan melintasi wilayah selatan Tiongkok dari tanggal 23-25 September 2025.
KJRI meminta seluruh WNI untuk tetap waspada, dan mengikuti protokol darurat yang berlaku di wilayah tersebut.
Baca Juga:
Untuk mendapat informasi mengenai perkembangan cuaca dapat dipantau melalui situs resmi Hong Kong Observatory di https://www.hko.gov.hk.
Layanan Publik KJRI Ditutup Sementara
Sebagai bagian dari protokol darurat pemerintah Hong Kong, semua layanan publik, termasuk layanan paspor dan layanan lain di KJRI Hong Kong akan dihentikan sementara.
Kebijakan ini berlaku saat pemerintah mengeluarkan sinyal badai T8 dan level di atasnya.
Sinyal T8 adalah peringatan yang dikeluarkan oleh Hong Kong Observatory untuk memberitahu masyarakat terkait kedatangan topan kuat, yang dapat menyebabkan angin kencang dan badai.
Sinyal ini dikeluarkan saat badai diperkirakan akan memengaruhi Hong Kong, dan berfungsi sebagai peringatan dini, agar masyarakat segera mengambil tindakan pencegahan.
Prosedur Layanan Paspor
Bagi WNI yang memiliki jadwal layanan paspor (kode booking), tapi tidak dapat datang karena penerapan sinyal T8 atau di atasnya, tidak perlu khawatir.
KJRI menyebutkan, bahwa kode booking tersebut tetap dapat digunakan untuk 7 hari kerja berikutnya.
"Seluruh layanan publik KJRI Hong Kong akan kembali dibuka secara normal pada hari dan jam kerja, 2 jam setelah status T8 ke atas dicabut oleh Pemerintah Hong Kong," demikian keterangan KJRI.
Informasi dan Kontak Darurat di Hong Kong
Untuk memastikan keamanan WNI, KJRI Hong Kong terus berkoordinasi dengan pihak berwenang setempat untuk memantau situasi.
Jika terjadi keadaan darurat, WNI diimbau untuk menghubungi:
- Kontak Darurat Hong Kong dan Macau: 999
- Hotline KJRI Hong Kong: +852 5242 2240
- Tombol Panik KJRI Hong Kong: +852 6773 0466
Pastikan untuk selalu memprioritaskan keselamatan dan ikuti semua instruksi dari otoritas setempat. (*)