Soko Berita

Waspada! 5 Kesalahan Fatal UMKM Saat Ramadan yang Bikin Produk Gagal Bersaing!

Jangan Sampai Rugi! Ini 5 Kesalahan UMKM Saat Ramadan yang Bikin Produk Gagal Lolos Standar Kualitas! Pelajari cara menghindarinya agar bisnismu tetap cuan!

By Ratu Putri Ayu  | Sokoguru.Id
01 Maret 2025

UMKM Wajib Tahu! Banyak usaha kecil gagal bersaing saat Ramadan karena kesalahan ini! Simak strategi agar produkmu tetap laris dan berkualitas! Foto: Kampus Production.

SOKOGURU - Bulan Puasa Ramadan adalah momen emas bagi UMKM untuk meraup keuntungan besar, tetapi tahukah kamu? 

Banyak pelaku usaha yang justru terjebak dalam kesalahan fatal yang membuat produk mereka gagal lolos standar kualitas! Dari stok yang berantakan, pemasaran online yang lemah, hingga layanan pelanggan yang buruk—kesalahan ini bisa merugikan bisnis secara besar-besaran. Jangan sampai usaha kamu ikut terdampak!

Ingin tahu apa saja jebakan yang harus dihindari agar bisnis tetap cuan saat Ramadan? Simak 5 kesalahan umum UMKM yang bikin produk sulit bersaing dan temukan solusi cerdas agar bisnis kamu tetap berkembang pesat!

1. Tidak Menyesuaikan Produk dengan Tren Pasar Ramadan

Banyak UMKM yang tetap menjual produk lama tanpa menyesuaikan dengan permintaan khas Ramadan. 

Padahal, momen ini memiliki tren konsumsi berbeda, seperti makanan khas berbuka puasa, hampers Lebaran, dan fashion Islami. 

Kurangnya inovasi membuat produk sulit bersaing dan tidak menarik minat pembeli. 

Pelaku usaha harus riset tren pasar, memanfaatkan data penjualan tahun sebelumnya, dan mengikuti permintaan konsumen agar tetap relevan.

2. Mengabaikan Standar Kualitas dan Sertifikasi Halal

Standar kualitas menjadi faktor utama dalam menentukan keberhasilan produk di pasar. 

Sayangnya, masih banyak UMKM yang tidak memperhatikan kebersihan, ketahanan produk, dan kejelasan izin usaha, termasuk sertifikasi halal. 

Hal ini dapat mengurangi kepercayaan pelanggan, bahkan membuat produk ditarik dari pasar. 

UMKM harus memastikan bahan baku berkualitas, proses produksi higienis, serta memiliki izin dan sertifikasi yang sesuai.

3. Stok dan Manajemen Produksi Tidak Terkontrol

Kesalahan umum lainnya adalah tidak mempersiapkan stok dengan baik. Beberapa UMKM mengalami kehabisan bahan baku akibat lonjakan permintaan, sementara yang lain justru kelebihan stok yang tidak terjual. 

Manajemen produksi yang buruk menyebabkan kerugian besar. Pelaku usaha harus memiliki strategi stok yang efektif, seperti memperkirakan jumlah permintaan berdasarkan data sebelumnya dan memiliki pemasok alternatif untuk bahan baku.

4. Strategi Pemasaran Online yang Lemah

Di era digital, pemasaran online adalah kunci keberhasilan bisnis, terutama saat Ramadan. 

Sayangnya, masih banyak UMKM yang hanya mengandalkan metode konvensional tanpa memanfaatkan media sosial, marketplace, atau iklan digital. 

Tanpa strategi pemasaran yang tepat, produk sulit menjangkau target pasar. UMKM harus aktif di platform e-commerce, membuat konten promosi menarik, dan memanfaatkan fitur iklan berbayar agar produk lebih dikenal luas.

5. Layanan Pelanggan yang Buruk

Kecepatan dan kualitas layanan sangat berpengaruh pada kepuasan pelanggan. 

Namun, banyak UMKM yang gagal dalam hal ini, mulai dari lambat merespons pertanyaan pelanggan hingga pengiriman yang tidak tepat waktu. 

Konsumen Ramadan cenderung ingin layanan yang cepat dan responsif. Oleh karena itu, UMKM harus meningkatkan layanan pelanggan dengan merespons pesan lebih cepat, memberikan informasi produk yang jelas, serta memastikan pengiriman tepat waktu.

KesimpulanRamadan adalah peluang emas bagi UMKM untuk meningkatkan penjualan dan memperluas pasar. 

Namun, kesalahan seperti tidak mengikuti tren, mengabaikan standar kualitas, buruknya manajemen stok, strategi pemasaran online yang lemah, dan layanan pelanggan yang kurang baik dapat menghambat pertumbuhan bisnis. 

Dengan menghindari kesalahan ini dan menerapkan strategi yang tepat, UMKM dapat memanfaatkan Ramadan sebagai momen pertumbuhan bisnis yang signifikan. (*)