SOKOGURU, DEPOK: Wali Kota Depok, Dr. H. Supian Suri, mengungkapkan harapannya agar lembaga perbankan dan Baznas Kota Depok dapat berkolaborasi dalam membantu permodalan untuk koperasi dan UMKM di kota tersebut.
Tujuan kolaborasi agar para pelaku usaha kecil tidak terjerat pinjaman online (pinjol) yang seringkali membebani mereka.
Harapan tersebut disampaikan Wali Kota Supian Suri saat membuka kegiatan Rencana Kerja (Renja) Dinas Koperasi dan UMKM (DKUM) Kota Depok yang diadakan di Gedung Balaikop Depok, Sukmajaya pada Kamis (6/3/2025).
Baca juga: Cilangkap, Kota Depok Gerak Cepat Sosialisasikan Dana Kelurahan Rp300 Juta per RW
Dalam sambutannya, Supian Suri menegaskan komitmennya untuk memastikan bahwa koperasi dan UMKM di Depok berkembang tanpa terjerat pinjaman berbunga tinggi yang merugikan.
"Saya ingin koperasi dan UMKM di Depok kaya-kaya, untuk itu saya meminta lembaga perbankan termasuk Baznas Kota Depok ikut membantu permodalan usaha agar bisa naik kelas dan hidupnya tidak terjerat pinjol," ujar Supian.
Supian Suri menambahkan, masalah pinjol bukan hanya berdampak pada koperasi dan UMKM, tetapi juga kepada keluarga para pengurusnya. Oleh karena itu, ia menginginkan perubahan signifikan dalam kehidupan usaha koperasi dan UMKM di Depok.
"Saya inginkan kehidupan usaha koperasi dan UMKM ada perubahan yang lebih naik lagi," tambahnya.
Mendukung Tempat Usaha yang Layak
Selain permodalan, Supian Suri juga menyoroti pentingnya koperasi dan UMKM memiliki tempat usaha yang permanen, bukan hanya mengandalkan event atau pasar musiman.
Baca juga: Bazar UMKM Kul-Ind Depok Sajikan Ragam Kuliner Unggulan
Pemkot Depok berencana menyediakan lahan kosong yang ada di fasilitas umum dan sosial (fasos-fasum) untuk para pelaku usaha ini, seperti di halaman kantor kecamatan, salah satunya di Kecamatan Sukmajaya yang memiliki lahan cukup luas.
"Kami akan upayakan lahan kosong di fasos dan fasum Pemkot untuk digunakan sebagai tempat usaha koperasi dan UMKM," kata Supian Suri.
Verifikasi Data untuk Penguatan Koperasi dan UMKM
Sebelumnya, dalam sambutannya, Supian Suri juga menginstruksikan agar DKUM Depok segera mendata dan memverifikasi koperasi serta UMKM di Kota Depok agar data yang dimiliki lebih akurat.
"Saya minta DKUP segera mendata jumlah koperasi dan UMKM agar kita punya data yang akurat," pintanya.
Baca juga: Dukung Pelaku Usaha Lokal, Baznas Kota Depok Siap Resmikan UMKM Center
Kepala DKUP Depok, Mohamad Thamrin, menjelaskan bahwa meskipun di Depok tercatat ribuan koperasi dan puluhan ribu UMKM, setelah dilakukan verifikasi, saat ini hanya sekitar 200 koperasi yang terdaftar, sedangkan untuk UMKM tercatat 60 ribu pelaku usaha.
Namun, Thamrin mengungkapkan bahwa tidak semua UMKM yang mengajukan proposal sesuai dengan jumlah tersebut.
"Banyak lembaga usaha skala besar, seperti distributor, yang ingin menjalin kemitraan dengan koperasi dan UMKM Depok,” jelas Thamrin.
“Namun, kami belum berani mempertemukan mereka karena kami ingin memastikan koperasi dan UMKM yang kami ajak bekerja sama sudah memenuhi kelengkapan perizinan dan kelangsungan usaha," ungkap Thamrin.
Baznas Kota Depok Terus Dukung UMKM
Ketua Baznas Kota Depok, Endang Ahmad Yani, turut memberikan dukungan terhadap program Wali Kota Supian Suri.
Baznas Depok diketahui telah mengalokasikan dana sebesar Rp1 miliar setiap tahunnya untuk membantu sekitar 2000 koperasi dan UMKM di Kota Depok.
Baca juga: Tingkatkan Daya Saing, UMKM Mampang, Depok, Ikut Pelatihan Desain Kemasan Menarik
"Baznas Depok terus mendukung upaya pemerintah kota dalam pengembangan koperasi dan UMKM. Setiap tahun kami memberikan bantuan dana untuk membantu permodalan dan pengembangan usaha mereka," ujar Endang Ahmad Yani sebelum meninggalkan acara tersebut.
Dengan adanya kolaborasi antara perbankan, Baznas, dan Pemkot Depok, Wali Kota Supian optimistis koperasi dan UMKM di Depok dapat berkembang pesat tanpa terjebak dalam pinjaman online yang merugikan.
Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup pelaku usaha dan menciptakan ekonomi yang lebih kuat di Kota Depok. (SG-2)