SOKOGURU - Pada awal tahun 2024, dunia dikejutkan dengan berita likuidasi Evergrande, raksasa properti asal Tiongkok, oleh Pengadilan Hong Kong.
Perusahaan ini terjerat utang sebesar 333 miliar dolar AS, jauh melebihi asetnya yang hanya 240 miliar dolar AS.
Kegagalan restrukturisasi utang ini memicu kekhawatiran akan dampak domino terhadap perekonomian global, termasuk Indonesia.
Meskipun dampak langsungnya diperkirakan minimal, ketidakpastian di pasar keuangan global akibat kasus Evergrande tetap menjadi perhatian. Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyatakan akan memantau situasi tersebut. "Kami terus memantau perkembangan ini untuk mengantisipasi potensi dampaknya," katanya.
Di tengah ketidakpastian ini, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia justru melihat peluang emas.
Dengan semangat "modal nekat", UMKM dapat memanfaatkan situasi ini untuk berkembang. Berikut tujuh alasan mengapa UMKM berani berbisnis dengan modal terbatas:
Fleksibilitas dan Adaptabilitas: UMKM memiliki struktur yang lincah, memungkinkan mereka untuk cepat menyesuaikan diri dengan perubahan pasar.
Inovasi sebagai Kunci Sukses: Keterbatasan modal memacu UMKM untuk berinovasi menciptakan produk atau layanan unik yang diminati pasar lokal.
Dukungan Teknologi Digital: Pemanfaatan platform digital membuka peluang pasar yang lebih luas dengan biaya yang lebih efisien.
Kolaborasi dan Kemitraan Strategis: UMKM dapat memperkuat bisnis dengan menjalin kemitraan saling menguntungkan dengan pelaku usaha lain.
Dukungan Penuh dari Pemerintah: Pemerintah Indonesia menyediakan berbagai program dan insentif untuk mendukung pengembangan UMKM, termasuk akses permodalan dan pelatihan.
Tren Produk Lokal yang Meningkat: Kesadaran konsumen terhadap produk lokal semakin tinggi, menciptakan pasar yang menjanjikan bagi UMKM.
Ketahanan Terhadap Krisis: Fokus pada pasar lokal dan kemampuan adaptasi yang cepat membuat UMKM lebih tangguh menghadapi guncangan ekonomi global.
Dalam konteks krisis Evergrande, UMKM dapat memanfaatkan peluang untuk mengisi celah pasar yang ditinggalkan perusahaan besar.
Dengan strategi yang tepat dan keberanian untuk mengambil risiko, UMKM dapat menjadi motor penggerak perekonomian nasional di tengah ketidakpastian global.
Oleh karena itu, jangan biarkan keterbatasan modal menghalangi langkah UMKM untuk meraih sukses.
Manfaatkan setiap peluang dan dukungan yang ada, dan jadilah tulang punggung perekonomian Indonesia yang tangguh. (*)
