SOKOGURU, SEMARANG – Jateng Fair Festival 2025 tidak hanya menyuguhkan hiburan dan inovasi pembangunan, tapi juga menghadirkan kejutan kuliner unik yang menjadi magnet pengunjung.
Salah satu yang menjadi daya tarik para pengunjung adalah stan angkringan milik Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
Berlokasi di Gedung Merbabu, Kompleks PRPP Semarang, stan angkringan menyuguhkan suasana khas angkringan pinggir jalan yang akrab dan nyaman.
Baca juga: UMKM Jateng Naik Kelas! Ini Strategi Dekranasda untuk Tembus Pasar Dunia
Ada gerobak angkringan, tikar lesehan, serta beragam menu khas seperti nasi kucing, sate usus, sate kere, dan wedang uwuh.
“Sangat menarik sih, vibes-nya kayak di angkringan beneran. Bisa nongkrong, makanannya juga menu angkringan semua,” ujar Darmawan, remaja asal Semarang yang mampir bersama teman-temannya, beberapa waktu lalu.
Konsep stan ini dirancang oleh komunitas UMKM Semar Mesem, binaan Diskop UKM Jateng.
Baca juga: Dorong Ekonomi Desa, Jateng Siap Luncurkan 1.000 Kopdes Merah Putih
Ketua komunitas, Haniah, menjelaskan bahwa pihaknya sengaja menghadirkan suasana angkringan otentik demi mendekatkan kuliner tradisional dengan generasi muda dan wisatawan.
“Yang paling banyak dicari itu nasi bakar, sate kikil, sate kere, dan gemblong. Semua dikemas menarik tapi tetap dengan harga terjangkau, mulai Rp3.000 sampai Rp13.000,” jelas Haniah di Semarang, pada Rabu (2/7/2025).
Stan ini bukan hanya sekadar tempat makan, tapi juga ruang berinteraksi santai dan nostalgia, di tengah hiruk-pikuk event besar.
Baca juga: Event MICE Jadi Andalan, Pemkot Bandung Hidupkan UMKM dan Pariwisata
Pengunjung bisa duduk lesehan, menyeruput kopi atau wedang jahe, sambil ngobrol santai ala angkringan.
Jateng Fair 2025 Ramai Dikunjungi Masyarakat
Selama Jateng Fair 2025 berlangsung dari 27 Juni hingga 6 Juli 2025, stan ini selalu ramai pengunjung.
Ada lima orang yang bertugas setiap hari, mulai dari menyapa tamu, menyiapkan makanan, hingga pelayanan pelanggan.
Wali Kota Semarang dan pihak Diskop UKM berharap konsep ini bisa menjadi model untuk memberdayakan UMKM kuliner tradisional, sekaligus mempromosikan identitas kuliner khas Jawa Tengah.
“Jateng Fair sangat mendukung. Kami bersyukur bisa ambil bagian dan mengenalkan produk olahan pangan lokal ke masyarakat,” ujar Haniah.
Jateng Fair 2025 sendiri mengusung tema “The Innovation”, menampilkan berbagai hasil pembangunan, produk unggulan OPD, BUMD, Pemkot/Pemkab, hingga pertunjukan musik dan wahana permainan yang bisa dinikmati secara gratis oleh masyarakat. (*)